Grid.ID - Dokter Richard Lee diuji usai hijrah dengan menjadi mualaf. Bahkan hal itu membuat dokter Richard Lee sampai harus curhat ke beberapa ustaz.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapinya saat ini adalah konflik berkepanjangan dengan Dokter Detektif, atau yang akrab disapa Doktif.
Perseteruan tersebut bermula dari kritik Doktif terhadap beberapa produk skincare milik Richard Lee. Namun, menurut Richard, masalah yang muncul tidak hanya soal produk, melainkan juga serangan personal yang terus ia terima.
Merasa dipojokkan, Richard Lee melihat situasi ini sebagai bagian dari ujian pasca hijrah. Untuk menenangkan diri, ia memilih mencurahkan isi hatinya kepada sejumlah ustaz yang dikenalnya.
"Curhat, semua ustaz aku curhatin. Ustaz Derry Sulaiman, Ustaz Felix, temen-temen Ustaz lain yang gak bisa aku sebutin satu-satu. Tapi banyak banget aku curhatin karena sakit ya rasanya," ujar Richard Lee saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (27/5/2025).
"Aku sudah merasa menjadi lebih baik dan aku pengen stay seperti ini tapi aku di serang habis-habisan," ungkap sang dokter.
Dokter Richard Lee mengaku tak ingin menjadi dirinya yang dulu. Ia tak mau terpancing dan balik mencari masalah dengan orang lain. Ia pun berharap bisa menyelesaikan kasus dengan Doktif secara baik-baik.
"Kalau bisa diselesaikan baik-baik kenapa sih kita harus ribut? Padahal kan produk yang lain banyak banget yang pakai merkuri, polosan, berbahaya abal-abal, jahat. Kenapa yang diincer yang penjualannya tinggi?" tuturnya.
Bagi dokter kelahiran Sumatera Utara itu, ujian ini justru memperkuat hubungannya dengan Tuhan. Ia menyadari bahwa proses hijrah memang tidak mudah, tetapi menjadi cara untuk membentuk pribadi yang lebih kuat dan sabar.
"Bisa jadi sih (ujian hijrah). Ada pernah kepikir begitu. Aku yakin sebenernya semakin kita dapat ujian kayak gini semakin buat kita lebih hebat lebih kuat," kata Richard.
"Jadi ini cara Allah menguji aku, cara beliau buat aku lebih lebih berpasrah," sambungnya.
Baca Juga: Richard Lee Diperiksa Polisi Selama 5 Jam, Temukan Kejanggalan Bukti dalam Kasus Laporan Doktif
Sudah Mualaf Selama 2 Tahun
Penulis | : | Ulfa Lutfia Hidayati |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |