Grid.ID - Dedi Mulyadi baru-baru ini mengungkap hasil pencapaian dari program mengirim siswa bermasalah ke barak militer yang sebelumnya sudah direalisasikannya. Dan ya, Dedi menyebut program itu kini berhasil turunkan aksi tawuran.
Hal ini pun disebut Gubernur Jawa Barat itu sebagai efek kejut dari program mengirim siswa bermasalah ke barak militer. Yang akhirnya membuat angka tawuran turun.
Meski pada kesempatan itu, Dedi Mulyadi memang tidak memberikan bukti survei atau rinciannya lebih mendetail.
"Efek kejut dari barak militer kan hari ini terasa, bagaimana tawuran mulai turun kan," ujar Dedi Mulyadi dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Jumat (30/5/2025).
Tak berhenti sampai di situ, Dedi Mulyadi juga mengatakan program mengirim siswa bermasalah ke barak militer yang digagasnya itu mampu meningkatkan kedisplinan kepada siswa. Dimana sekarang, banyak anak-anak yang disebutnya menjadi lebih rajin.
Bahkan sekarang banyak siswa yang berjalan kaki dan tak membawa motor ke sekolah sehingga kasus pemakaian knalpot brong berkurang.
"Kemudian anak-anak mulai rajin, anak-anak mulai berjalan kaki ke sekolah, motor penggunaan knalpot brongnya sudah mulai menurun, kan ini perlu konsistensi," imbuh Dedi Mulyadi.
Oleh karenanya, Dedi Mulyadi menjadi bertekad untuk terus menjalankan programnya tersebut di Jawa Barat. Hal itu pun sebagai bentuk rasa sayangnya kepada masyarakat.
"Yang penting kalau saya sih karena saya sayang sama warga Jabar. Saya akan terus melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi kepentingan warga Jabar," ungkap Dedi Mulyadi.
Sementara itu, sebelumnya program mengirim siswa bermasalah ke barak militer sempat mendapat sorotan dari KPAI. Yang tampaknya tak setuju dengan keputusan tersebut.
Imbas dari hal tersebut, KPAI bahkan mendesak Dedi Mulyadi untuk menghentikan program mengirim siswa bermasalah ke barak militer.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Ingin Bangun Sekolah dari Bambu, Ternyata Terinspirasi dari Negara Tiongkok dan Amerika
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Siti M |
Editor | : | Siti M |