Grid.ID- Valery Wahid merupakan gadis korban penganiayaan oleh kakak sepupu. Kini nasibnya mujur, diangkat jadi anak kapolres Kampar.
Kapolres kampar, AKBP Mihardi Mirwan, mengangkat gadis yatim piatu bernama Valery Wahid (18) menjadi anak angkatnya. Hal ini dia katakan pada Jumat (30/5/2025).
Valery merupakan korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dilakukan oleh kakak sepupunya yang bernama Citra Handayani (48). Diketahui, Mihardi bersama dinas sosial, pemerintah desa, dan tokoh masyarakat, menemui Valery di tempat tinggalnya di Desa Tarai Bangun, Kecamatan Tambang, Kampar.
Pihak dari Mihardi, kemudian memberikan bantuan berupa sejumlah uang tunai, beras, dan makanan bergizi untuk memenuhi kebutuhan hidup korban. Mihardi berharap, keluarga korban diberikan kekuatan dalam menghadapi permasalahan.
"Saya berharap, keluarga korban tetap tabah dan semangat dalam menghadapi cobaan ini. Ke depan, kami juga akan memberikan perhatian lebih kepada korban," ungkap Mihardi, dilansir Grid.ID dari Kompas.com.
Mihardi mengatakan bahwa meskipun Valery merupakan anak berkebutuhan khusus, hal itu tidak menghalangi untuk meraih prestasi dan cita-cita. Adapun, bantuan yang dia berikan merupakan bentuk dari kepedulian Polres Kampar terhadap kondisi korban.
"Ini adalah bentuk nyata kepedulian Polres Kampar dalam memberikan trauma healing dan dukungan psikologis kepada korban," tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Mihardi juga menyatakan bahwa Valery akan diangkat sebagai anak angkatnya. Hal ini dia lakukan untuk bisa membantu Valery pulih dari trauma.
"Kami tidak hanya memberikan bantuan materi, tetapi kami angkat Valery sebagai anak angkat, sebagai bagian dari keluarga besar Polres Kampar. Ini adalah bentuk kasih sayang dan empati kami untuk membantu Valery pulih dan melangkah maju," ucapnya.
Dilansir dari TribunPekanbaru.com, Citra Handayani (48), pelaku penganiayaan yang diduga sebagai tante Valery Wahid, di RT 03 RW 06 Perumahan Teratai Jaya, Dusun II Desa Tarai Bangun, Kecamatan Tambang ternyata merupakan kakak sepupu korban.
"Ibu mereka (Citra dan Valery) kakak beradik kandung. Ibu pelaku kakaknya," ujar Andra Maistar, Kepala Desa Tarai Bangun.
Source | : | Kompas,TribunPekanbaru.com |
Penulis | : | Faza Anjainah Ghautsy |
Editor | : | Nesiana |