Grid.ID - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi memutuskan untuk tutup permanen tambang longsor di Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon. Ternyata ini alasannya.
Diketahui sebelumnya, sebuah tambang yang berada di Cirebon dikabarkan longsor. Bahkan terdapat korban meninggal dunia sebanyak 8 orang.
"Yang sudah teridentifikasi ada 8 orang meninggal dunia, kemudian ada 12 orang yang dibawa ke rumah sakit, dan 2 di antaranya sudah pulang mengalami luka-luka, sudah pulang ke rumahnya," ujar Kapolresta Cirebon, Kombes Sumarni, dikutip dari Kompas TV.
Ia mengungkapkan bahwa para korban dibawa ke beberapa fasilitas kesehatan. Termasuk Rumah Sakit Sumber Hurip, RSUD Arjawinangun dan Puskesmas Dukupuntang.
Saat ini pihaknya diketahui masih melakukan pencarian korban di lokasi. Petugas gabungan pun sudah membuka posko pengaduan di dekat lokasi kejadian.
"Saat ini kami sedang melakukan pencarian, kita menggunakan alat berat untuk melakukan evakuasi terhadap korban."
"Kami buka posko di dekat area menuju lokasi tambang ini terkait dengan warga masyarakat yang mungkin hilang dari rumahnya atau belum kembali," jelasnya.
Sebelumnya, menurut informasi dari Ketua Pelaksana BPBD Cirebon, Deni Nurcahya melaporkan jumlah korban yang tertimbun longsor ada sekitar 10 orang. Kemudian ada dua ekskavator dan dump truck yang juga tertimbun di area tersebut.
Hal itu pun kemudian mengundang atensi Gubernur Jawa Barat. Dedi Mulyadi lantas memastikan akan menutup permanen aktivitas pertambangan di lokasi.
Kabar terbaru, kini ada 14 orang penambang yang tewas tertimpa longsoran. Hal itu disampaikan Dedi melalui unggahan Instagramnya.
Menurutnya, ia pernah mendatangi lokasi tersebut sebelum menjadi gubernur. Ia menilai tamban galian C itu sangat berbahaya dan tidak memenuhu standar keamanan.
Source | : | tribunnews,Kompas TV |
Penulis | : | Ines Noviadzani |
Editor | : | Nesiana |