Hal ini cukup mengejutkan, karena generasi muda sering dianggap lebih santai atau fleksibel soal hubungan. Namun data justru menunjukkan sebaliknya.
Para peneliti mengakui ada beberapa keterbatasan. Data yang diambil berasal dari warga Jerman hampir secara keseluruhan.
Jadi belum bisa dipastikan apakah hasilnya akan sama jika dilakukan di negara lain. Selain itu, pembagian kelompok umur belum bisa memastikan apakah perbedaan penilaian berasal dari usia atau karakter khas generasi.
Meski begitu, temuan ini memperkaya pemahaman kita tentang apa yang bisa disebut selingkuh. Penelitian ini mengingatkan bahwa perselingkuhan tidak hanya berbentuk hubungan seksual.
Banyak perilaku lain yang bisa merusak kepercayaan, terutama jika ada faktor emosional dan kedekatan yang berlangsung lama. Pelukan, yang selama ini dianggap wajar, ternyata bisa memicu luka yang sama jika dilakukan dalam konteks yang salah.
Jadi, penting bagi pasangan untuk punya kesepakatan yang jelas soal batasan dalam hubungan. Karena, tanpa disadari, pelukan pun bisa jadi awal dari perselingkuhan. (*)
Source | : | Psypost |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Ayu Wulansari K |