Grid.ID - Terungkap kronologi anak SD tewas dikeroyok teman di Makassar. Diduga pelaku pengeroyokan berjumlah 3 orang yang merupakan teman sebaya korban.
Seorang anak kelas 6 SD berinisial MR (15) meninggal dunia usai 5 hari menjalani perawatan di rumah sakit, Jumat (30/5/2025). Di tubuh MR ditemukan sejumlah luka lebam hingga luka bakar bekas puntung rokok.
Kondisi MR drop diduga karena dianiaya oleh 3 orang teman sebaya. Dua pelaku di antaranya masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), sementara satu orang adalah siswa SMP.
Kronologi anak SD tewas dikeroyok teman diungkap oleh ibu korban. Sang ibu mengaku mendengar sendiri pengakuan anaknya saat dirawat di rumah sakit.
Ibu korban, Kartina (40) menangis pilu menceritakan penderitaan anaknya. Kartina awalnya melihat ada yang tidak beres dengan sang anak saat pulang sekolah usai ujian.
Lima hari sebelum anaknya berpulang, Kartina mendapati MR pulang sekolah dengan baju yang sudah robek. Ia pun bertanya apakah anaknya tersebut baru saja berkelahi dengan teman.
Namun saat itu MR tidak mengakuinya. Ia menyembunyikan peristiwa yang dialaminya saat itu dari sang ibu. MR memang dikenal sebagai pribadi yang pendiam dan tertutup.
"Waktu pulang sekolah, saya lihat bajunya robek. Saya tanya, 'berkelahiki?' Dia bilang 'tidak'. Saya bilang pasti berkelahi ko, karena dia sembunyikan sakitnya sampai pendarahan otak," terang Kartina, dikutip dari Tribun Makassar, Senin (2/6/2025).
Kemudian saat dirawat di rumah sakit, MR akhirnya mengaku soal penganiayaan yang dialaminya. MR mengaku dipukuli oleh tiga temannya saat pulang sekolah.
Dalam kondisi lemah, MR mengungkap peristiwa penganiayaan tersebut menggunakan jari tangannya, menunjukkan jumlah pelaku.
"Di rumah sakit itu cerita, dia (MR) dibilang dipukul ki. Kutanya, berapa orang pukul ki, dia angkat tiga jarinya baru bilang tiga orang," ungkap Kartina sambil menitikkan air mata di depan ruang autopsi.
Baca Juga: Kronologi Siswa Kelas 2 SD Tewas Dipukuli Kakak Kelas di Riau, Dibully karena Beda Agama
"Kemudian dia angkat jarinya satu, baru bilang dia anak SMP. Dia angkat lagi jarinya bilang dua ini anak SD," imbuhnya.
Lebih lanjut, MR juga sempat menunjuk bagian tubuhnya yang sakit saat menjalani rontgen. Ia mengaku dipukul di area dada dan perutnya.
Terkait pelaku yang mengeroyoknya, MR sempat menyebutkan namanya kepada sang kakek yang ikut menunggunya di ruang perawatan. Akan tetapi sang kakek lupa dengan nama yang disebutkan MR.
Setelah itu kondisi MR semakin menurun. Ia kemudian meninggal dunia pada Jumat (30/5/2025).
Keluarga Lapor Polisi
Peristiwa anak SD tewas dikeroyok teman di Makassar ini membuat keluarga sangat terpukul. Keluarga kemudian melaporkan kasus dugaan penganiayaan ini ke polisi.
Kanit Jatanras Satreskrim Polrestabes Makassar, AKP Hamka menyebut pihaknya telah menindaklanjuti laporan dari keluarga MR. Laporan ini terkait dugaan anak di bawah umur yang meninggal dunia.
"Jadi kami dari Unit Jatanras sementara menangani laporan perkara dari orangtua korban terkait dugaan anak di bawah umur meninggal dunia," ungkap Hamka, dikutip dari Kompas.com, Senin (2/6/2025).
Polisi menyelidiki kasus dugaan pengeroyokan anak di bawah umur ini dengan mengumpulkan sejumlah informasi dari keluarga korban, saksi, serta lingkungan tempat tinggal dan sekolah korban.
"Jadi semua informasi yang disampaikan oleh pihak keluarga kepada pihak kepolisian itu akan kami lakukan penyelidikan bahwa informasi yang disampaikan itu berdasarkan fakta," jelas Hamka.
Jenazah Diautopsi
Baca Juga: Kronologi Bocah Kelas 4 SD Dibakar Teman Pakai Spiritus di Situbondo
Jenazah MR kemudian diautopsi untuk memudahkan penyelidikan polisi menungkap penyebab kematian MR. Jenazah MR diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.
Proses autopsi jenazah MR didampingi oleh sang ibu, Kartina dan beberapa keluarga lainnya serta kerabat. Polisi melakukan proses autopsi setelah keluarga melaporkan dugaan penganiayaan terhadap MR.
Ayah MR, Ichal Jamaluddin, berharap agar polisi dapat segera mengungkap kasus ini secara terang benderang. Dengan terungkapnya pelaku pengeroyokan, diharapkan tidak ada korban lain yang mengalami nasib seperti MR.
"Kalau kami sekeluarga ingin mengungkap kasus ini, walaupun identitas pelaku belum diketahui tapi itu menjadi tugas kepolisian supaya bisa membantu mengungkap identitasnya agar tidak ada lagi, cukuplah anak saya mengalami tindakan intimidasi," jelasnya.
Dikabarkan sebelumnya, seorang anak SD tewas dikeroyok teman di Makassar. Siswa kelas 6 SD, MR (15) meninggal dunia setelah diduga dianiaya teman sebaya.
Korban meninggal dunia setelah 5 hari menjalani perawatan di rumah sakit. Di tubuh korban, ditemukan banyak luka lebam, luka bekas sundutan rokok di punggung, serta kedua kelopak matanya membiru. (*)
Source | : | Kompas.com,Tribunmakassar..com |
Penulis | : | Ayu Wulansari K |
Editor | : | Ayu Wulansari K |