Grid.ID- Penangkapan mahasiswa Universitas Indonesia, Cho Yong Gi, dalam aksi peringatan Hari Buruh 1 Mei 2025 di depan Gedung DPR/MPR RI, menyita perhatian publik. Begitu juga dengan kronologi penangkapan mahasiswa UI Cho Yong Gi yang mengundang tanda tanya.
Cho Yong Gi adalah mahasiswa jurusan Filsafat UI yang pada hari itu bertugas sebagai bagian dari tim medis lapangan. Namun, ia justru menjadi satu dari 14 orang yang ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Metro Jaya terkait kericuhan dalam aksi tersebut.
Kronologi penangkapan mahasiswa UI Cho Yong Gi bermula ketika ia bersama rekan-rekan medis lainnya hendak meninggalkan lokasi unjuk rasa. Mereka berjalan menuju arah Senayan Park, di bawah flyover, sesaat setelah demonstrasi berakhir.
Di lokasi tersebut, ia mendengar suara seorang warga yang berteriak bahwa ada peserta demo mengalami luka di bagian kepala. Cho Yong Gi kemudian menghampiri titik itu dan melihat empat hingga lima orang yang sedang berjongkok dengan luka-luka di wajah.
Salah satunya mengalami robek pada bagian bibir dan mengeluarkan darah. Sebagai tim medis, ia spontan menawarkan bantuan pertolongan pertama.
Namun tak disangka, beberapa meter dari lokasi orang yang terluka, Cho Yong Gi justru dihadang oleh kerumunan lain. Salah satu orang dalam kerumunan tersebut meneriakinya.
"Salah satu orang teriak, 'Kamu ngapain di sini?'. Terus dia dorong sampai jatuh," ucap dia. Tak lama kemudian, teriakan provokatif terdengar.
Ada yang menuduhnya sebagai pelaku pelemparan saat demo berlangsung. Tuduhan itu memicu kekerasan. Cho Yong Gi mengaku langsung ditarik, dibanting ke tanah, lehernya dipiting oleh dua orang, bahkan bagian lehernya diinjak.
Ia juga mengaku dipukuli secara membabi buta, namun tidak sempat melihat siapa pelakunya. "Ada suara yang provokasi, 'Ini yang tadi lempar-lempar'. Terus otomatis mereka langsung tangkap, ditarik, dibanting ke bawah, dipiting lehernya dua orang, bagian leher itu diinjak," tutur Cho Yong Gi dikutip dari Tribunnewsmaker.com, Rabu (4/6/2025).
Beruntung, seorang temannya datang dan mencoba menghentikan aksi pemukulan tersebut. Setelah kejadian itu, Cho Yong Gi dimasukkan ke mobil tahanan.
Ia dibawa ke Mapolda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan. Padahal, saat itu ia mengenakan atribut lengkap tim medis. Helm dengan lambang palang merah menempel di kepalanya.
Baca Juga: Kronologi Wanita Melahirkan di Stasiun Bogor, Para Penumpang KRL Ungkap Detik-detik Menegangkan
Source | : | Kompas.com,Tribunnewsmaker.com |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Nesiana |