Salah satu keuntungan itu adalah tahan gempa. Selain itu, bambu juga lebih ramah lingkungan dan biaya produksi lebih murah ketimbang beton.
"Bambu efektif tahan gempa dibandingkan dengan beton. Fleksibilitas bambu tinggi, artinya kalau diguncang struktur bambu bisa kembali ke bentuk semula," katanya saat dihubungi, Selasa (3/6/2025) dilansir Kompas.com.
Selain itu, bangunan bambu dari segi daya tahan mampu berdiri kokoh selama puluhan bahkan ratusan tahun. Namun bangunan bambu itu tidak boleh terpapar langsung sinar matahari dan hujan.
Kemudian, fondasi dan bangunan bambu harus didesain dengan benar. Menurut Andry, meski memiliki beban yang cukup ringan, pada bagian fondasi harus ditopang beton setinggi 20 centimeter.
"Jadi memang bagian substrukturnya atau bagian fondasinya harus menggunakan beton. Bambu jangan langsung ke tanah karena bisa mengurangi jangka waktu keawetannya," beber dia.
Selain membahas soal kelebihan, Andry juga membahas kekurangan bangunan dari bambu. Andry mengatakan ongkos produksi bangunan berbahan material bambu terbilang lebih efisien dibanding beton. Namun melihat kondisi saat ini tidak akan terpaut jauh perbedaannya, karena industrinya belum kuat.
Salah satunya yang cukup mempengaruhi adalah biaya untuk proses pengawetan bambu dengan menggunakan bahan kimia zat asam atau borat acid. Selain itu, ketimbang beton, perawatan bangunan bambu cukup rumit khususnya pada pembersihan bilah-bilahnya yang harus dilakukan satu persatu.
"Kalau kondisi sekarang di level yang sama (biaya produksi bangunan) karena ekosistemnya belum kuat. Bisa murah seandainya nanti jumlah yang digunakan skalanya besar, industri kerakyatannya sudah baik," imbuh Andry.
Kendati demikian, Andry menyambut positif rencana Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi untuk bangun sekolah dari bambu. Menurut dosen ITB tersebut, sudah banyak bangunan berbahan dasar mampu yang dibangun di Indonesia beberapa di antaranya adalah di The Great Hall dan Bangunan Kantor, Outward Bound Indonesia, OBI Eco Campus, di Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta.
"SDM kita sudah mampu ada beberapa contoh di Jabar. Dari segi produksi bambunya sejauh ini Jabar salah satu sentra penghasil bambu."
"Saya kira produksi bambu mencukupi kebutuhan ini," pungkas Andry. (*)
Source | : | Kompas.com,Wartakotalive.com |
Penulis | : | Widy Hastuti Chasanah |
Editor | : | Widy Hastuti Chasanah |