Zinc adalah mineral penting yang memiliki fungsi antioksidan sekaligus antiinflamasi. Dalam masa infeksi COVID-19, zinc membantu mencegah infeksi bakteri sekunder yang bisa memperparah kondisi pasien.
Zinc juga melindungi jaringan paru-paru dan memperlambat aktivitas virus pada reseptor ACE2. Asupan zinc yang cukup dapat diperoleh dari konsumsi daging sapi giling, tiram kaleng, cokelat hitam dengan kandungan kakao 70–85%, kacang mete, biji labu, dan lentil mentah yang bertunas. Zinc juga dikenal sebagai nutrisi penunjang sistem imun yang efektif.
4. Omega-3
Asam lemak omega-3, seperti EPA dan DHA, dikenal luas karena manfaat antiinflamasi mereka. Dalam konteks COVID-19, omega-3 dipercaya dapat menekan efek “badai sitokin”, yaitu reaksi imun berlebihan yang berbahaya bagi tubuh.
Lebih dari itu, omega-3 juga berkontribusi dalam menjaga stabilitas suasana hati, mengurangi stres, serta membantu pasien pulih secara emosional. Beberapa sumber rekomendasi makanan yang kaya omega-3 antara lain chia seed, biji rami, walnut, ikan salmon, king mackerel, dan cod liver oil. Menambahkannya ke dalam pola makan harian sangat dianjurkan selama masa pemulihan.
5. Vitamin C
Vitamin C merupakan nutrisi klasik yang terbukti mendukung imunitas tubuh. Dalam pemulihan COVID-19, vitamin ini membantu mengurangi stres oksidatif dan mempercepat penyembuhan jaringan tubuh.
Tak hanya itu, vitamin C juga diyakini berperan dalam pencegahan pneumonia dan sepsis yang bisa terjadi sebagai komplikasi. Anda dapat menemukan vitamin C dalam buah-buahan seperti jambu biji, kiwi, pepaya, acerola, serta sayuran seperti paprika merah, kembang kol mentah, dan tomat kaleng. Menjadikannya bagian dari rekomendasi makanan harian bisa mempercepat proses pemulihan Anda.
Memilih rekomendasi makanan yang tepat selama terinfeksi atau dalam masa pemulihan dari COVID-19 adalah strategi sederhana namun krusial. Vitamin D, A, C, zinc, dan omega-3 bukan hanya menyehatkan, tetapi juga mampu mengoptimalkan kerja sistem imun tubuh. Meski makanan bukan pengganti pengobatan medis, mengombinasikannya dengan terapi yang dianjurkan bisa membantu tubuh pulih lebih kuat dan lebih cepat. (*)
Source | : | healthline.com |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Ayu Wulansari K |