Grid.ID- Sapi limousin di Pamulihan dicuri jelang perayaan Idul Adha. Pemilik pilih ikhlaskan meskipun harga belinya Rp16 juta.
Peternak bernama Narya (54) harus menelan pil pahit, mengetahui sapi jenis limousin miliknya hilang menjelang Idul Adha 2025. Pencurian sapi ini diketahui setelah aktivitas ronda yang dilakukan warga di Kampung Sukamaju RT 01 Rw 12, Desa Sukawangi, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, pada Rabu (4/6/2025) subuh.
Sapi milik Narya diketahui raib ketika dia sedang ikut meronda. Saat dia pulang dari ronda, sekitar pukul 03.00 WIB, Narya terkejut melihat sapinya sudah tidak ada di kandang.
"Sapi itu saya beli empat bulan lalu, membelinya Rp16 juta, dulu puya uang mengumpulkan dari penjualan domba. Ya setahun lah mengumpulkan, dibelikan domba dulu lalu dibelikan sapi," kata Narya, dikutip Grid.ID dari TribunLampung.co.id.
Adapun, sapi tersebut disimpan Narya untuk biaya wisuda tahun depan anaknya, yaitu Teten Taufik (24) yang berkuliah di Universitas Terbuka Bandung. Sapi itu rencananya memang bukan untuk dijual pada Idul Adha tahun ini, melainkan dipelihara terlebih dahulu untuk dijual tahun depan.
Narya mengaku sangat kecewa dan kesal dengan kejadian tersebut. Namun, dia mencoba ikhlas atas kejadian tersebut, dan tidak mau membawa permasalahan ini ke polisi.
"Saya sudah mengikhlaskan, tapi yang masih kecewa dan kesal dengan kejadian ini mungkin istri saya. Saya juga sih akan kesal kalau ingat kejadian ini bukan takdir Allah SWT," katanya.
Diketahui, rumah Narya dan kandang sapinya tak memiliki jarak yang jauh. Namun, saat kejadian, pemilik rumah tak mendengar suara berisik ketika para pencuri beraksi.
Setelah sapinya hilang, polisi kemudian melakukan penyelidikan singkat dan menemukan bahwa pencuri membobol kandang sapi dengan memotong bagian kandang yang beririsan dengan jalan. Polisi dari Polsek Pamulihan kemudian sempat meminta Narya untuk membuat laporan pencurian, namun Narya dan keluarga memilih untuk tak melaporkan kasus tersebut.
Sebaliknya, Narya menanggap bahwa kehilangan sapi sebagai bagian dari musibah, sehingga dia berusaha mengikhlaskannya. Ke depannya, Narya akan memastikan untuk memperkuat kandang, khususnya bagian yang berbatasan dengan jalan akan dihalangi oleh pagar.
"Ikhlaskan saja, anggap musibah. Buat wisuda mah nanti cari lagi saja, semoga dimudahkan," katanya.
Source | : | kompas,Tribunlampung.co.id |
Penulis | : | Faza Anjainah Ghautsy |
Editor | : | Ayu Wulansari K |