Grid.ID – Hari ini, Kamis (5/6/2025) atau 9 Dzulhijjah merupakan puncak ibadah haji 1446 hijriah. Jamaah wajib berada di Arafah untuk Wukuf demi menyempurnakan ibadah hajinya.
Ketika melaksanakan wukuf, jamaah berdiam diri sejenak di Padang Arafah mulai dari waktu zuhur hingga terbenamnya matahari. Cuaca panas di Arab Saudi seringkali menjadi ujian para jamaah.
Berdasarkan laporan langsung dari lokasi oleh jurnalis Kompas TV Melvia Meifitri, disampaikan bahwa suhu di Arab Saudi diperkirakan akan mencapai 50 derajat selsius. Kementerian agama dan PPIH Arab Saudi untuk menyiapkan skema safari wukuf khusus untuk jamaah yang sakit.
“PPIH arab saudi dan juga kementerian agama sudah menerapkan safari wukuf. Itu skema khusus untuk jamaah yang masih sakit, yang kondisinya masih berada di rumah sakit di wilayah Arab Saudi baik itu di Mekah,” kata Melvia.
Safari wukuf ini hanya diperuntukan bagi jamaah yang kondisi kesehatannya tidak memungkinkan untuk berlama-lama di Arafah. Mereka yang perlu bantuan medis.
“Mereka sudah dipersiapkan mobil khusus baik itu ambulans atau mobil yang akan membawa mereka untuk melaksanakan safari wukuf.”
“Mereka akan dibawa dengan kendaraan dan melewati padang Arafah, berada beberapa menit di Arafah, berdoa,” jelas Melvia.
Jika jamaah reguler menjalani wukuf dari zuhur hingga magrib, maka jamaah dalam safari wukuf hanya beberapa saat wukuf di Arafah. Kemudian jamaah akan melanjutkan rangkaian ibadah haji ke Muzdalifah ataupun kembali ke rumah sakit jika kondisinya belum memungkinkan.
“Setelah itu mobil akan bergerak lagi untuk menuju ke Musdalifah dan Mina atau kembali ke rumah sakit,” kata Melvia.
Tak hanya untuk jamaah sakit, Kemenag dan PPIH juga menyiapkan skema murrur. Skema ini khusus untuk jamaah dengan sakit ringan dan berkebutuhan khusus.
“Skema lainnya disiapkan jika mereka masih dalam kondisi sakit tapi ringan, dalam kondisi rawat jalan itu ada skema murrur. Skema murrur ini disiapkan untuk mereka yang kondisi sakit, lansia, atau sakit bawaan dengan komorbit atau obisitas atau jamaah dengan kondisi khusus atau disabilitas,” jelas Melvia.
Penulis | : | Winda Lola Pramuditta |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |