Grid.ID – Setelah menikah, banyak pasangan mulai mempersiapkan untuk memiliki momongan. Hal ini kerap menimbulkan pertanyaan besar bagi pasangan, “Apakah perlu tes kesuburan dulu sebelum menjalani program hamil?”
Sebenarnya, jawabannya tergantung. Tidak ada salahnya mengecek kondisi tubuh dan kesuburan masing-masing pasangan. Hal ini justru bisa menjadi langkah awal yang bijak dan mempercepat waktu agar segera mendapatkan “dua garis merah”.
Secara umum, dokter menyarankan pasangan untuk mencoba menjalani program hamil secara alami dahulu selama 12 bulan jika istri berusia di bawah 35 tahun dan 6 bulan jika usia istri 35 tahun ke atas.
Kalau dalam kurun waktu tersebut belum ada tanda kehamilan, pasangan bisa mempertimbangkan tes kesuburan. Selain itu, jika kamu atau pasangan punya riwayat penyakit tertentu, seperti PCOS, endometriosis, gangguan tiroid, atau masalah sperma, disarankan untuk cek kesuburan dari awal.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Makanan Ringan untuk Ibu Hamil, Sehat dan Lezat!
Jenis tes kesuburan untuk perempuan
1. USG transvaginal
Tes ini bertujuan untuk melihat kondisi rahim, sel telur, dan ketebalan dinding rahim. Ini biasanya jadi langkah awal yang simpel, tetapi informatif.
2. Tes hormon
Tes ini termasuk FSH, LH, estradiol, dan progesteron. Tujuannya untuk mengetahui apakah tubuh pasien memproduksi hormon-hormon reproduksi dengan baik.
3. Tes AMH (Anti-Mullerian Hormone)
Ini jenis tes yang biasanya disarankan oleh dokter kandungan. Tes ini bisa memperkirakan cadangan sel telur pasien. Cocok banget buat kamu yang ingin tahu kondisi kesuburan jangka panjang.
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |