Grid.ID - Kecerdasan buatan atau AI memang sedang marak diperbincangkan oleh masyarakat. Dalam dunia bisnis yang semakin terdorong oleh teknologi, kecerdasan buatan (AI) menjadi kunci percepatan transformasi di berbagai sektor.
Dalam upaya menjawab tantangan transformasi digital, Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bersama DQLab meluncurkan AI Training Center, sebuah inisiatif pelatihan yang dirancang praktis, relevan dan terjangkau.
Melalui program ini, peserta tidak hanya belajar teori tetapi juga dapat memanfaatkan database chatbot sebagai contoh nyata aplikasi AI yang relevan dengan kebutuhan industri. Program ini juga mengedepankan penghematan waktu dan biaya, seperti yang disorot oleh McKinsey, yang menunjukkan bahwa perusahaan dapat menghemat waktu dengan menerapkan Gen AI dalam berbagai proses bisnis mereka.
AI Training Center hadir untuk menjembatani antara ketertarikan terhadap AI dan kesiapan untuk mengimplementasikannya. Di sini, mahasiswa, profesional, dan pelaku industri dapat belajar dari kasus nyata, didampingi mentor yang berpengalaman dalam menghadapi tantangan penerapan AI.
Sebagai tambahan, riset McKinsey menunjukkan bahwa penggunaan AI secara umum akan meningkatkan produktivitas, dan perusahaan yang mengimplementasikan AI akan melaporkan penurunan biaya berkat penerapan teknologi ini.
Membangun Skill AI yang Inklusif dan Berkelanjutan Universitas Multimedia Nusantara (UMN) sendiri menempatkan pengembangan keterampilan AI sebagai bagian inti (core) dari visi pendidikan dan misi keberlanjutannya (sustainability). Dengan menjadikan AI sebagai pondasi utama, UMN berkomitmen untuk mencetak sumber daya manusia yang siap menghadapi tantangan digital masa depan secara berkelanjutan.
Kolaborasi dengan DQLab dalam AI Training Center ini memperkuat upaya tersebut, menghadirkan pelatihan yang praktis, relevan, dan berorientasi pada dampak nyata bagi peserta, khususnya pelaku bisnis dan profesional yang ingin bertransformasi di era digital.
"Supaya kita tidak digantikan oleh AI, maka kita harus memiliki kemampuan “beyond” AI, karena AI digunakan di berbagai bidang, maka semua orang harus memiliki kemampuan penggunaan AI.”
“Karena bagi sebagian orang ini hal baru, maka kita harus terus belajar, bisa melalui pelatihan," ujar Andrey Andoko, Rektor Universitas Multimedia Nusantara di kawasan Slipi, Jakarta Barat pada Kamis (5/6/2025).
Tak hanya berfokus pada pelatihan praktis, DQLab dan UMN juga aktif memantau perkembangan AI global maupun lokal. Dengan demikian, tim riset UMN juga memastikan materi pelatihan selalu relevan dengan kebutuhan industri.
"Kami tidak ingin peserta sekadar menjadi pengejar tren, tapi menjadi pelaku yang aktif membentuk masa depan AI," ujar Co-Founder Xeratic Feris Thia.
Peluncuran AI Training Center ini menandai komitmen DQLab dan UMN untuk mengambil peran aktif dalam mendorong adopsi AI yang lebih merata, inklusif, dan berdampak di Indonesia.
Dengan menggabungkan kekuatan pendidikan, praktik industri, dan riset terkini, AI Training Center siap menjadi titik awal bagi siapa pun yang ingin membangun masa depan bersama AI dengan cara yang lebih terarah, kolaboratif, dan berkelanjutan. (*)
Penulis | : | Christine Tesalonika |
Editor | : | Okki Margaretha |