"Usai khutbah kedua, jatuh dan langsung lemas," kata Yusran, dilansir Grid.ID dari Kompas.com.
Hal serupa juga disampaikan oleh Harfan Jaya Sakti (39). Adapun, Hafran adalah sekertaris pengurus masjid, yang saat itu duduk di saf pertama.
“Masih sempat berdiri di khutbah kedua dan mengingatkan kita pentingnya bertauhid kepada Allah SWT,” ujar Harfan.
Harfan menjelaskan, dalam rukun khutbah Jumat terdapat dua bagian. Setelah khutbah pertama, khatib duduk sejenak, kemudian dilanjutkan dengan khutbah kedua yang berisi penegasan pesan dan doa penutup.
Namun, sebelum doa penutup dibacakan Ustaz Yahya terlihat memegang dada. Sesaat kemudian, dia tiba-tiba terjatuh di atas mimbar.
“Saya kira beliau mau minum. Tapi ternyata langsung terduduk. Jemaah saf depan panik. Imam dan pengurus langsung ke depan,” kata Harfan.
Salat Jumat kemudian sempat terhenti. Pengurus masjid dan jemaah segera mengevakuasi Ustaz Yahya ke RS Bahagia Minasa Upa, yang jaraknya 100 meter dari lokasi masjid.
“Sudah tak sadar. Kami tidak tahu apakah meninggal di masjid atau di UGD,” ujar Harfan.
Evakuasi berlangsung sekitar pukul 12.35 Wita dan kemudian ibadah salat Jumat dilanjutkan pukul 13.46 Wita, setelah panitia kembali dari klinik. Selanjutnya, jemaah mulai membubarkan diri sekitar pukul 14.00 Wita, setelah kabar duka menyebar luas.
Itulah penjelasan terkait profil Ustaz Yahya Waloni yang meninggal dunia usai khutbah Jumat. Sebelum memeluk agama Islam dan menjadi Ustaz, Yahya Waloni rupanya pernah menjadi pendeta. (*)
Source | : | Kompas,Tribun-Timur.com |
Penulis | : | Faza Anjainah Ghautsy |
Editor | : | Ayu Wulansari K |