Dalam situasi tertentu, detektif juga menggunakan teknik social engineering secara legal. Misalnya, dengan menciptakan interaksi tertentu yang tampaknya biasa saja untuk mendapatkan informasi dari orang-orang di sekitar target. Meskipun sering dikaitkan dengan hacker atau penipuan, social engineering versi legal digunakan hanya untuk menggali informasi tambahan tanpa melanggar hukum.
Olsen menegaskan bahwa metode ini hanya digunakan bila dibutuhkan dan harus berada dalam batasan etika dan hukum. Misalnya, mereka tidak akan pernah menggunakan sadapan ilegal atau pelacak GPS tanpa izin karena hal itu bisa menimbulkan konsekuensi hukum serius.
Realitas yang Jauh dari Film Detektif
Salah satu kisah nyata yang dibagikan Olsen melibatkan seorang istri yang mencurigai suaminya berselingkuh dengan mantan asisten rumah tangga mereka. Awalnya, si suami mengaku pergi ke luar kota untuk bermain golf bersama teman, namun lupa membawa stik golf-nya.
Kecurigaan memuncak ketika ia pulang dengan cerita yang tidak masuk akal. Tim detektif mengikuti pria tersebut dan menemukan bahwa ia menjemput sang mantan ART sebelum check-in di hotel dan menikmati makan malam romantis bersama.
Dalam kasus lain, detektif bahkan menyusup ke dalam penerbangan target. Satu anggota tim ikut dalam pesawat, sementara tim lain sudah bersiap di bandara tujuan untuk melanjutkan pengawasan. Bahkan, mereka pernah mendaki bukit hanya demi mendapatkan sudut pandang yang lebih baik untuk mendokumentasikan aktivitas terlarang dari kejauhan.
Meskipun terdengar dramatis, Olsen mengatakan bahwa pekerjaan membongkar suami selingkuh tidak selalu seperti yang digambarkan di film atau serial TV. Banyak proses yang justru membutuhkan kesabaran, perencanaan matang, dan pengamatan dalam diam. “Pekerjaan kami lebih tentang ketekunan daripada glamor,” ujarnya.
Namun pada akhirnya, kerja keras ini membawa hasil. Banyak klien merasa mendapatkan kelegaan dan kejelasan setelah melihat sendiri bukti yang dikumpulkan. Baik sebagai dasar pengambilan keputusan atau sebagai dokumen legal, bukti ini kerap menjadi penentu nasib dalam hubungan rumah tangga.
Menuduh suami selingkuh tanpa bukti bisa menimbulkan konflik yang lebih besar. Maka, jika kecurigaan mulai terasa mengganggu, memilih jalan profesional bisa menjadi langkah bijak. Dengan bantuan detektif pribadi, kebenaran bisa terungkap dengan cara yang sah, tanpa melanggar hukum dan tetap menjaga martabat pribadi.
Saat hati tak tenang, langkah terbaik adalah bertindak berdasarkan bukti—bukan hanya asumsi. Sebab dalam badai pernikahan, kejelasan adalah cahaya yang bisa menunjukkan arah. (*)
Source | : | Newsweek |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Nesiana |