"Mereka mengorbankan sekolah untuk fokus di pelatnas, tapi tiba-tiba dipulangkan. Sekali lagi. Mereka dipanggil, mereka dikumpulkan, mereka juga dipulangkan secara tidak layak," papar Lindswell.
“Bukan karena sejawat kita dapat apresiasi, lalu kita kepanasan. Tapi lihat dulu siapa yang kasih. PRESIDEN, DI MASA EFISIENSI. Di mana cabor lain dicuekin, (namun) cabor yang terkenal dan banyak peminat (lebih) diperhatikan,” tegas Lindswell.
"MEREKA DIPULANGKAN. Dan karena ini adalah program Kemenpora, tentu kita tidak punya daya untuk mempertahankan," ujar Lindswell.
Ia berharap pemerintah bisa memperhatikan cabang olahraga lain. Di akhir kalimatnya, Lindswell juga meminta masyarakat untuk mencerna kritiknya secara objektif.
“Ini cuma salah satu dari sekian banyak yang dialami cabor-cabor unggulan tapi gak seterkenal bola. Jadi, bisakah cabor lain lebih diperhatikan pemerintah?” lanjut Lindswell.
"Kalau kalian fans, lalu kalian pro dengan ketidakadilan, maka kalian ikut membantu pemerintah menjadi semakin terpuruk kinerjanya. Yang kita harapkan adalah kemajuan di segala sektor, segala bidang."
"Sudah kewajiban aku sebagai orang yang berkecimpung di dunia olahraga untuk speak up," pungkasnya. (*)
Source | : | Instagram,TribunJakarta.com |
Penulis | : | Widy Hastuti Chasanah |
Editor | : | Widy Hastuti Chasanah |