Grid.ID - Profil Lindswell Kwok jadi sorotan usai sang Ratu Wushu kritik Presiden Prabowo soal hadiah Rolex ke Timnas. Lindswell Kwok pun menyinggung soal kesejangan apresiasi atlet.
Seperti diketahui, baru-baru ini Presiden Prabowo memberi hadiah jam tangan mewah dari brand Rolex ke pemain Timnas Indonesia. Hadiah itu diberikan Prabowo usai Timnas sukses mengalahkan Tim China di laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Namun sayang, pemberian hadiah jam tangan mewah itu dikritik keras oleh Mantan Atlet Wushu, Lindswell Kwok. Ia mempertanyakan perlakuan pemerintah terhadap cabang olahraga lain yang seolah tidak terlalu diperhatikan.
Kritik keras Prabowo soal hadiah rolex ke Timnas, lantas seperti apa profil Lindswell Kwok? SImak penjelasannya.
Profil Lindswell Kwok
Lindswell Kwok adalah seorang mantan atlet wushu Indonesia yang berasal dari Sumatra Utara. Melansir TribunJakarta.com, Lindswell telah mencatat berbagai prestasi mentereng saat mewakili Sumatra Utara dan Indonesia sebagai atlet muda wushu di berbagai kejuaraan nasional maupun internasional.
Di ajang nasional, Lindswell pernah meraih medali perak mewakili Sumatra Utara pada PON XVII di Kalimantan Timur, 2008. Di tingkat Kejurnas Junior, Lindswell meraih medali perak pada tahun 2005 dan memperbaiki prestasinya dengan meraih medali emas pada event yang sama pada tahun berikutnya.
Di bulan Agustus pada tahun 2006, atlet berusia 33 tahun itu pernah mewakili Indonesia di ajang World Junior Wushu Championships I [WJWC], sebuah kompetisi wushu internasional di level junior [15- under 18]. Kompetisi ini diadakan oleh International Wushu Federation [IWUF] dan diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia.
Dalam ajang tersebut, Lindswell berhasil meraih medali perunggu. Dua tahun berikutnya, 2008, Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah World Junior Wushu Championships II [WJWC] yang diselenggarakan di Bali.
Saat itu, Lindswell berhasil meraih medali emas. Pada tahun 2009, Lindswell Lindswell meraih medali emas satu-satunya bagi Indonesia saat mewakili Indonesia di ajang World Wushu Championships (WWC) di Ontario, Kanada.
Baca Juga: Profil Denny Sumargo, Aktor yang Kecam Eksploitasi Nikel di Raja Ampat Papua, Gercep Lapor Prabowo
Di nomor Taijiquan, Lindswell meraih medali emas dengan menggungguli Ai Miyoka (Jepang) yang meraih medali perak dan Wen Chingni (Taiwan) yang meraih medali perunggu. Sementara di nomor Taijijian, giliran Wen Chingni meraih medali emas. Ng Shin Yi (Malaysia) menduduki tempat kedua dan meraih medali perak.
Lindswell di nomor ini meraih posisi ketiga, meraih medali perunggu. Atas pencapaian Lindswell ini, tim Indonesia meraih posisi kesembilan dengan satu medali emas, satu medali perak dan lima medali perunggu.
Di ajang regional, SEA Games Laos 2009, Lindswell hanya meraih medali perak di nomor Taijiquan saat kalah poin dari atlet Malaysia, Chai Fongying. Di ajang Asian Games 2010 China, Lindswell gagal meraih target medali emas. Lindswell termasuk program “Ayo Indonesia” sebagai salah satu atlet muda berprestasi.
Tak hanya itu, atlet berbakat itu juga sempat meraih medali emas di Asian Games 2018. Berkat kariernya yang mentereng itu lah, Lindswell Kwok dijuluki sebagai Ratu Wushu Indonesia.
Namun sayang, atlet kelahiran Binjai, 24 September 1991 itu memilih pensiun dini tepatnya pada 2018 usai mempersembahkan medali emas di ajang Asian Games. Itulah profil Lindswell Kwok sang Ratu Wushu Indonesia.
Lindswell Kwok Kritik Pemerintah
Belum lama ini, Lindswell Kwok mengkritik keras aksi Presiden Prabowo yang memberi hadiah jam tangan mewah untuk pemain Timnas Indonesia. Dalam kritikan itu, Lindswell menyinggung kesejangan apresiasi atlet.
"Tentu bangga dengan prestasi sejawat. Tapi sudah adil belum pemerintah dalam memfasilitasi atlet-atletnya? Karena cabang olahraganya," tulis Lindswell Kwok di media sosialnya @lindswell_k pada Sabtu (7/6/2025).
Ia menyebut kritik itu bukan untuk menyerang para atlet Timnas, melainkan menyoroti peran pemerintah yang dinilai belum adil dalam mendukung semua cabang olahraga. Ia juga menyinggung kondisi sulit yang dihadapi atlet wushu junior akibat kebijakan efisiensi anggaran Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Mirisnya, para atlet muda itu dipulangkan secara sepihak melalui Zoom setelah menjalani masa pelatihan nasional (pelatnas). padahal selama ini mereka rela meninggalkan sekolah demi mengorbankan waktu untuk mengharumkan nama bangsa.
"Mereka mengorbankan sekolah untuk fokus di pelatnas, tapi tiba-tiba dipulangkan. Sekali lagi. Mereka dipanggil, mereka dikumpulkan, mereka juga dipulangkan secara tidak layak," papar Lindswell.
“Bukan karena sejawat kita dapat apresiasi, lalu kita kepanasan. Tapi lihat dulu siapa yang kasih. PRESIDEN, DI MASA EFISIENSI. Di mana cabor lain dicuekin, (namun) cabor yang terkenal dan banyak peminat (lebih) diperhatikan,” tegas Lindswell.
"MEREKA DIPULANGKAN. Dan karena ini adalah program Kemenpora, tentu kita tidak punya daya untuk mempertahankan," ujar Lindswell.
Ia berharap pemerintah bisa memperhatikan cabang olahraga lain. Di akhir kalimatnya, Lindswell juga meminta masyarakat untuk mencerna kritiknya secara objektif.
“Ini cuma salah satu dari sekian banyak yang dialami cabor-cabor unggulan tapi gak seterkenal bola. Jadi, bisakah cabor lain lebih diperhatikan pemerintah?” lanjut Lindswell.
"Kalau kalian fans, lalu kalian pro dengan ketidakadilan, maka kalian ikut membantu pemerintah menjadi semakin terpuruk kinerjanya. Yang kita harapkan adalah kemajuan di segala sektor, segala bidang."
"Sudah kewajiban aku sebagai orang yang berkecimpung di dunia olahraga untuk speak up," pungkasnya. (*)
Source | : | Instagram,TribunJakarta.com |
Penulis | : | Widy Hastuti Chasanah |
Editor | : | Widy Hastuti Chasanah |