Grid.ID - Dedi Mulyadi baru-baru ini bertemu dengan bocah laki-laki 13 tahun yang berkali-kali mencuri. Mengetahui hal tersebut, Dedi pun sempat berpikiran untuk memasukkannya ke barak militer.
Pasalnya, bocah tersebut ternyata sudah berkali-kali terlibat aksi terlibat aksi pencuarian. Namun sayangnya, meski sudah beberapa kali tertangkap, hal itu tak membuat bocah laki-laki itu jera.
Terungkap pula, sang bocah ternyata sudah mencuri berbagai barang, mulai dari emas, ponsel, hingga mobil. Alhasil, orang tua dari bocah itu merasa kewalahan.
Dan akhirnya membawanya ke Dedi Mulyadi untuk meminta solusi. Orang tua dari bocah itu juga diketahui bekerja sebagai buruh pengaspal jalan.
Namun karena aksi dari anaknya itu, mereka harus terpaksa menanggung beban finasial akibat perkara yang melibatkan bocah laki-laki itu. Tak berhenti sampai di situ, sang bocah ternyata juga sempat kabur dari rumah sebelum akhirnya berhasil ditemukan.
Melihat hal tersebut, Dedi Mulyadi akhirnya turun tangan dan sempat bertanya banyak hal kepada sang bocah.
“Pertama kali kamu nyuri di mana?” tanya Dedi Mulyadi dikutip Grid.ID dari postingan Instagramnya @dedimulyadi71, Selasa (10/6/2025).
Dan ya, bocah itu mengaku pernah mencuri emas di Cimahi, mencuri mobil, mencuri HP milik pamannya, dan juga uang dari bibinya. Mendengar pengakuan itu, Dedi Mulyadi lantas bertanya kepada bocah laki-laki itu terkait alasan mengapa ia memilih mencuri.
Dan siapa sangka, bocah laki-laki itu mengaku nekat mencuri hanya demi bisa bermain di warnet.
“Main warnet,” jawab si bocah singkat.
“Karena kebutuhan main warnet?” tanya Dedi Mulyadi lagi.
“Ini kan orang gak ngerti. Warnet buka, anak-anak nongkrong 24 jam. Bukan pelanggaran HAM, akhirnya begini,” imbuh Dedi Mulyadi.
Setelahnya, Dedi pun sempat mengungkapkan kondisi keluarga dari bocah laki-laki itu. Dimana ibunya mungkin saja bisa suatu saat sampai jatuh sakit karena masalah yang ditimbulkan anaknya itu.
“Kalau terus-terusan, ibu bisa jatuh miskin gara-gara anak. Dan ibu bisa sakit, mati muda karena tidak kuat lagi bayarin utang di mana-mana bekas anak,” beber Dedi Mulyadi.
Setelahnya, bocah laki-laki itu pun mengaku enggan dimasukkan ke barak militer, dan malah meminta untuk dimasukkan ke pesantren. Namun mendengar hal itu, Dedi Mulyadi tampaknya kurang yakin.
Pasalnya, Dedi rupanya pernah menangani sejumlah anak bermasalah dengan memasukkan mereka ke pesantren. Namun, banyak dari mereka yang justru kabur.
Alhasil, Dedi menyarankan agar bocah laki-laki itu dimasukkan dulu ke barak militer baru nanti dimasukkan ke pesantren. (*)