Grid.ID - Razman Arif Nasution makin percaya diri bahwa dirinya tak bersalah dalam kasus dugaan pencemaran nama baik terhadap Hotman Paris. Dia pun memberikan pesan untuk lawannya.
Razman mengaku bahwa dirinya sering disebut dalam unggahan Hotman di media sosial. Menurut Razman, itu merupakan pertanda bahwa Hotman mulai tidak percaya diri.
Padahal, Hotman sendiri yang sempat bilang bahwa Razman bukanlah lawan yang sepadan untuknya. Tapi sekarang, Hotman seolah terus memikirkan kasusnya dengan Razman.
"Pesan saya untuk Hotman, kau bilang kau pengacara top, Razman bukan siapa-siapa. Tapi tiap hari kau posting Razman," kata Razman kepada awak media di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (10/6/2025).
"Kau nggak bisa tidur tanpa Razman. Saya takut nanti kau mau meninggal dunia pun ingat Razman. (Seharusnya) Ingat Tuhan," lanjutnya.
Razman kemudian juga turut menyoroti kondisi kesehatan Hotman yang belakangan ini menurun. Menurut Razman, itu merupakan pertanda bahwa Hotman sudah tak lagi muda.
"Kau sudah mulai peka. Jantung sudah dikasih ring, hati sudah bernanah. Tmbah lagi demam-demam. Dikit-dikit capek, demam, mencret mencret. Itu pertanda," ujar Razman.
Karena itu, jika Hotman tak lagi punya kemampuan dan kesanggupan, Razman menyarankan agar lawannya itu menyerah dalam menghadapi permasalahan di antara mereka.
"Kalau kau memang sudah tidak percaya diri, angkat bendera putih. Kalau kau percaya diri, jangan persoalan yang tidak penting kau bahas. Ini ujung-ujung cerita ABC (ujungnya bahas) Razman. Ekor-ekornya ke Razman," tutur Razman.
"Dia nggak bisa tidur tanpa mikirin Razman. Tiap hari dia mikirin saya, dia yang sakit, itu namanya sakit hati," tandasnya.
Sebagai informasi, Iqlima Kim dan Razman Arif Nasution menjadi terdakwa dalam kasus dugaan pencemaran nama baik yang dilaporkan Hotman Paris pada tahun 2022.
Baca Juga: Bantah Paksa Iqlima Kim Jadi Istri, Razman Arif Nasution: Hanya Rekayasa, Saya Punya Rekamannya
Hotman Paris membuat laporan ini karena merasa nama baiknya tercoreng lantaran dituding Razman telah melecehkan Iqlima Kim ketika menjadi asisten pribadinya. (*)
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Nesiana |