Grid.ID - Sidang kasus dugaan pencemaran nama baik terhadap Hotman Paris kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (17/6/2025), dengan agenda pemeriksaan Iqlima Kim sebagai terdakwa.
Namun, setelah sekitar 15 menit sidang berjalan, majelis hakim memutuskan agar sidang dilakukan secara tertutup untuk umum.
Ini lantaran jaksa penuntut umum memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dianggap berkaitan dengan privasi Iqlima Kim dan bermuatan asusila.
Salah satunya adalah pertanyaan yang membahas bukti chat Iqlima Kim dan Hotman Paris. Dalam chat tersebut, Iqlima mengirimkan foto seksi dirinya kepada Hotman.
Jaksa penuntut umum sempat memperlihatkan bukti chat tersebut beserta dengan foto seksi Iqlima. Hal tersebut dinilai majelis hakim tak pantas untuk dipertontonkan di hadapan publik.
Jaksa juga sempat bertanya maksud dari Iqlima mengirimkan foto tersebut. Apakah Hotman sendiri yang meminta atau Iqlima yang berinisiatif dengan sendirinya.
Iqlima mengungkapkan bahwa chat itu berlangsung ketika dia dan Hotman sudah berjarak. Hotman pun sering menghubungi Iqlima untuk menanyakan keberadaannya.
Sedangkan foto tersebut dikirim Iqlima untuk memberi tahu keberadaan dirinya. Iqlima menyebutkan bahwa itu merupakan kebiasaannya dengan mantan suaminya untuk mengirimkan foto tanpa memberi tahu lokasi.
"Saya punya kebiasaan pada saat itu sama mantan suami saya. Yang dilakukan adalah ketika ditanya itu kita tidak pernah menjawab sedang di mana atau apa, yang kita lakukan adalah mengirim foto untuk memberi tahu sedang di sini," ungkap Iqlima.
Kemudian, jaksa penuntut umum melanjutkan pertanyaan terkait alasan Iqlima Kim memutuskan untuk menjauh dari Hotman Paris. Pertanyaan itu sebenarnya sudah dijawab oleh Iqlima Kim ketika menjadi saksi mahkota dalam sidang sebelumnya dengan Razman Arif Nasution sebagai terdakwa yang digelar tertutup.
Karena itu, kuasa hukum Iqlima mengajukan keberatan apabila kliennya diharuskan kembali menjawab pertanyaan tersebut dalam sidang yang disaksikan oleh umum.
Baca Juga: Iqlima Kim Ungkap Pertemuan Pertama dengan Hotman Paris hingga Awal Mula Jadi Aspri
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Nesiana |