Penyebab ART di Batam Disiksa Majikan, Tak Pernah Digaji hingga Dipaksa Makan Kotoran Anjing

Grid.ID - Terungkap penyebab ART di Batam disiksa majikan hingga babak belur. Setahun bekerja, sang ART juga tak pernah menerima gaji dan kerap dianiaya hingga dipaksa makan kotoran anjing.

Seorang asisten rumah tangga (ART) asal Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama Intan, mendapatkan kekerasan dari sang majikan, Rosliana (44), di Batam. Setahun bekerja bersama Rosliana, ia kerap mendapatkan penyiksaan dan semakin intens sejak 2 bulan terakhir.

Penyiksaan terhadap Intan tak hanya dilakukan dengan tangan kosong, ia juga dipukul dengan sapu, obeng dan alat-alat lainnya. Parahnya, Intan bahkan pernah dipaksa makan kotoran anjing peliharaan Rosliana.

Penyebab ART di Batam disiksa majikan hingga babak belur adalah karena ia lupa menutup pintu kandang anjing peliharaan majikan. Karena hal ini, anjing tersebut berkelahi dan terluka.

Kemarahan Rosliana memuncak hingga memukul Intan dengan brutal. Ia kemudian membenturkan kepala sang ART ke dinding dan memerintahkan ART lainnya, Merlin, untuk ikut menyiksa Intan.

“Lupa menutup kandang, lalu anjing berkelahi dan terluka. Itu yang memicu kemarahan majikan dan berujung pada kekerasan terhadap korban,” ungkap Kasat Reskrim Polresta Barelang, AKP Debby Tri, dikutip dari Tribun Batam, Selasa (24/6/2025).

“Tersangka M (Merlin) mengaku ikut memukul karena diperintah oleh majikan. Keduanya sudah kami tetapkan sebagai tersangka,” lanjut Debby.

Lebih lanjut, kekerasan terhadap Intan ternyata tak hanya terjadi satu kali ini saja. Intan kerap mendapatkan perlakuan kasar dari sang majikan hanya karena hal-hal kecil lainnya, seperti setrika dianggap kurang rapi, telat bangun pagi dan kesalahan kecil lainnya.

Tak Pernah Dipanggil Nama

Perlakuan tak manusiawi kerap diterima Intan selama bekerja sebagai ART di Batam. Ia tak pernah dipanggil nama oleh sang majikan, tapi selalu dipanggil dengan sebutan anjing, babi, hingga l*nte.

Hal ini diungkap oleh Ketua Jaringan Safe Migran Batam, Pastor Chrisanctus Paschalis Saturnus, yang mewakili keluarga korban. Ia menyebut bahwa korban tak hanya mendapat kekerasan fisik tapi juga kekerasan verbal.

Baca Juga: ART di Batam Dianiaya Majikan dan Rekan Kerja, Korban Dilarikan ke Rumah Sakit Akibat Luka Serius

PROMOTED CONTENT