Grid.ID - Gitaris Padi Reborn, Piyu buka suara usai disebut tak akrab dengan vokalisnya Fadly akibat berbeda pandangan.
Seperti diketahui, Piyu dan Fadly berada dalam organisasi yang berbeda terkait pandangan soal hak cipta dan royalti musik. Ya, Piyu bergabung dalam Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI), sementara Fadly bergabung dalam Vibrasi Suara Indonesia (VISI).
Kedua organisasi tersebut memiliki paham yang berbeda soal hak cipta dan royalti musik yang sangat berseberangan. Akibatnya, muncul sebuah isu yang mengatakan bahwa keduanya tak akur.
Menanggapi isu tersebut, Piyu mengatakan bahwa baik dirinya maupun Fadly sudah menyelesaikan permasalahan yang ada. Sudah bersama-sama selama 28 tahun, Piyu juga yakin bahwa rekannya tersebut sudah bersikap bijak dengan proses yang saat ini terjadi di industri musik Tanah Air.
"Itu kan media sosial ini kita harus lihat sebagai kadang kita menyampaikan sesuatu kan bisa aja spontan tanpa ada yang direkayasa, di-create, direncanakan, itu fungsi media sosial adalah untuk seperti itu. Nah ketika ada itu, ya kita udah beresin semuanya. Kita udah nggak ada masalah apa-apa, jadi memang itu hanya oh gini, oh sorry sorry. Gitu aja sih," ujar Piyu Padi Reborn di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan pada Selasa (24/6/2025).
"Kita udah 28 tahun sama-sama, masa hanya karena statemen di medsos jadi begitu. Dan saya rasa sih saya dan Fadly juga sudah cukup dewasa melihat ini semua rangkaian proses yang lebih baik industri musik ke depannya. Saya rasa Fadly juga bijak menyikapi ini semua, ini adalah bagian dari demokrasi dan dinamika aja," sambungnya.
Ia pun mengatakan bahwa akan ada perbedaan pendapat antar anggota band. Jika selalu satu pendapat, maka band tersebut tak akan maju.
"Kalau umpamanya dalam satu band pendapatnya sama terus nggak akan maju. Semua personel band berbeda pendapat, Pilpres aja pilihan berbeda. Cuma karena punya visi dan mimpi yang sama akan seperti itu dan cari jalan terbaik," sambung Piyu.
Meski terus disebut terjadi perpecahan akibat perbedaan pemikiran, Piyu merasa bahwa hal tersebut adalah warna dalam band yang menjadi kekuatan. Perbedaan yang ada nantinya akan menjadikan lebarnya wawasan dari setiap anggota.
"Band besar selalu gitu ya, tapi itu jadi warna dalam band, jadi spirit dalam sebuah perbedaan. Semangat itu kita tekankan, aku anggap kalau baik-baik saja nggak maju kalau ada perbedaan wawasan semakin lebar dan jadi bagus gitu," ujar Piyu.
Sementara itu, masalah pelanggaran hak cipta sedang marak terjadi di industri musik Tanah Air. Salah satunya adalah Ari Bias yang menggugat Agnez Mo terkait lagu "Bilang Saja" ke Pengadilan Niaga secara perdata. Tak hanya itu, ada pula penulis lagu Keenan Nasution yang menggugat Vidi Aldiano lewat lagu "Nuansa Bening". Hingga saat ini, kasus-kasus tersebut masih melewati tahap persidangan. (*)
Baca Juga: Tak Diajak Diskusi di Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU), Ari Bias: Semestinya Dilakukan dengan Adil
Penulis | : | Christine Tesalonika |
Editor | : | Ayu Wulansari K |