Laporan wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID- Belakangan, kita kerap mendengar istilah Fintech dalam dunia teknologi.
Fintech merupakan akronim dari Financial dan Technology.
Fintech adalah istilah yang digunakan untuk menyebut inovasi teknologi dalam bidang layanan jasa keungan.
Istilah Fintech tampaknya kini makin populer setelah menjamurnya berbagai aplikasi jasa peminjaman uang secara online.
Sebagian besar, aplikasi-aplikasi ini menawarkan fasilitas pinjaman dalam jangka waktu tertentu dengan embel-embel syarat mudah, pencairan cepat dan tentu saja tanpa jaminan apapun.
Kemudahan memperoleh dana pinjaman inilah yang menarik banyak orang untuk menggunakan sejumlah aplikasi peminjaman uang secara online.
BACA JUGA: 4 Aplikasi Ponsel Pintar yang Wajib Diunduh Pengguna Smartphone Wanita
Namun belakangan sebuah pengalaman tak mengenakan berkaitan dengan aplikasi peminjaman uang secara online beredar di dunia maya.
Hal ini seperti dikutip Grid.ID dari akun Twitter @alialsanjani yang membagikan kisahnya melalui postingan tanggal 26 Juni 2018.
"Temen SD/SMP tiba2 ngehubungin buat pinjem duit mah biasa.
Ini temen SMP gua, ketemu sesekali, watsapan hampir kaga pernah, tiba2 nomor gua didaftarin sebagai kontak emergency di tempat pinjaman online.
MANTAP!!!!!," tulis @alialsanjani dalam unggahannya.
Ia juga membagikan screen capture percakapan Whatsapp antara dirinya dengan agen penagih pinjaman sebuah aplikasi pinjaman uang secara online.
BACA JUGA: Update Ponselmu! WhatsApp Berencana Hentikan Layanan Untuk 5 Kategori Ponsel Berikut
temen SD/SMP tiba2 ngehubungin buat pinjem duit mah biasa.
ini temen SMP gua, ketemu sesekali, watsapan hampir kaga pernah, tiba2 nomor gua didaftarin sebagai kontak emergency di tempat pinjaman online.
MANTAP!!!!! pic.twitter.com/eKXELe73Bf
— PEMUDA HIJRAH!!!!! (@alialsanjani) 26 Juni 2018
Dari percakapan yang dibagikan akun @alialsanjani diminta untuk menyampaikan pada temannya yang bernama Satria Adady untuk membayar pinjaman.
Pihak agen penagih pinjaman juga melamporkan foto diri Satria pada akun @alialsanjani.
Dari percakapan, pihak agen mengaku nomer ponsel @alialsanjani didaftarkan oleh si nasabah sebagai kontak darurat saat mengajukan pinjaman.
Namun akun @alialsanjani merasa curiga, pasalnya kalau nomernya dicantumkan sebagai nomer kontak darurat, seharusnya ia dihubungi sebelum pencairan uang pinjaman.
Namun pihak agensi justru memberi jawaban tak mengenakan, dengan menggukan huruf kapital ia menulis bahwa akun @alialsanjani harus bertanggung jawab terhadap hutang nasabahnya.
Tak hanya sampai disitu, akun @alialsanjani mencari kebenaran apakah nomernya didaftarkan oleh temannya sebagai kontak darurat.
BACA JUGA: 7 Ponsel Android di Bawah Rp 2 Jutaan, Spesifikasinya Sudah Mumpuni
Namun justru jawaban mengejutkan yang ia dapat.
"Karena gua penasaran, apa bener nomor gua didaftarin sebagai EC apa enggak, gua tadi iseng nelpon temen gua ini.
Kemudian lanjut di watsap, dan ternyata serem banget aplikasi pinjam pinjaman tai ayam ini," tulis @alialsanjani dalam unggahan selanjutnya.
karena gua penasaran, apa bener nomor gua didaftarin sebagai EC apa enggak, gua tadi iseng nelpon temen gua ini.
kemudian lanjut di watsap, dan ternyata serem banget aplikasi pinjam pinjaman tai ayam ini. pic.twitter.com/E5PC14uH05
— PEMUDA HIJRAH!!!!! (@alialsanjani) 26 Juni 2018
Satria awalnya kaget darimana pemilik akun @alialsanjani mendapatkan nomer ponselnya.
Akun @alialsanjani menjawab dari agensi penagih hutang dan lalu menanyakan apakah Satria menyantumkan nomernya sebagai kontak darurat.
Satria menjawab bahwa ia tak pernah menyantumkan nomer ponsel @alialsanjani sebagai kontak darurat.
BACA JUGA: “Ini Sangat Baik Untuk Kesehatan Mental Saya” Simon Cowell Ungkap Tak Gunakan Ponsel Selama 10 Bulan
Bahkan Satria mengaku bahwa pihak agensi bisa melihat nomer-nomer kontak di ponsel Satria.
Tak hanya nomer kontak, agensi penagih hutang juga bisa melihat pesan Whatsapp dan SMS Satria.
Kisah tak mengenakan akun @alialsanjani mendapat banyak komentar netizen.
Kebanyakan dari mereka mengaku resah terhadap sistem yang dijalankan aplikasi pinjaman uang secara online yang bisa mengintip privasi nasabah.
"Semacam tipu muslihat dengan kearifan startup aja ya brarti. Sho sad," ujar @mbimoa.
"Eh ini kejadian juga di kenalannya adik saya. Katanya aplikasi itu somehow ngehack phone contact, dan pas waktu tagihan, semua nomor di kontak dihubungi. Kenal gak kenal, pokoknya klo ada di phone book, lgsg dpt pesan," tulis @inezkriya.
BACA JUGA: Nahas, CEO 'Startup' Malaysia Meninggal Dunia karena Ledakan Ponsel
"Serem juga," sambung @Okta_Bramantio.
"Mohon viralkan hastag #lindungidatakonsumen
Biar ngak da lg kasus kyk gini," ujar @Kaos3Dshakaasli.
"Temen gue ada yang kaya gini. Jadi sebenernya no kontaknya itu bukan emergency call.. tp emang otomatis semua kontak di hp yg punya utang si pemegang aplikasi tau. Jadi pas ybs telat bayar dia bakal hub kontak2 itu," timpal @hai_tika.
Kisah yang dibagikan oleh @alialsanjani menjadi viral dan dibagikan lebih dari 2 ribu kali bahkan ditanggapi juga oleh Media Konsumen.
Kasus seperti ini sdh banyak. Nama Anda tdk dicantumkan sbg emergency contact, tp aplikasi2 pinjaman online mengakses phone book pengguna, dan mengirimkan data2 pribadi pengguna ke kontak2 yg ada di phone, bahkan ada yg sampai membuat grup Whatsapp kontak2 tsb tanpa persetujuan.
— Media Konsumen (@MediaKonsumenID) 26 Juni 2018
Media Konsumen melalui akun @MediaKonsumenID menulis bahwa kasus yang dialami oleh @alialsanjani adalah contoh kasus betapa lemahnya perlindungan data pribadi di Indonesia.(*)
Source | : | |
Penulis | : | Dewi Lusmawati |
Editor | : | Dewi Lusmawati |