Disamping itu, lelaki berusia 56 tahun ini juga harus membuat musik untuk para penari.
Dimana tempo-tempo tarian harus pas dengan nada musik orkestra yang diciptakan.
Apalagi membuat musik itu agar bisa mengkomunikasikan emosi dan perasaan sehingga pesan pada musik tersebut tersampaikan.
Baca Juga : Beranjak Remaja, Anak Dewi Lestari Akui Kesulitan Mendapatkan Pacar
Dimana cerita pada teater ini tentang alam dan bagaimana kondisi alam sekarang dibuat menjadi musik yang menyampaikan pesan tersebut
"Nah mungkin yang paling susah saya harus bikin musik untuk tari, kalo tari kan interpretasinya banyak, gerakan-gerakannya, itu sbetulnya orang yang nonton akan boleh menginterpretasikan itu untuk apa, nah musiknya juga begitu sih,"
Baca Juga : Chicco Jerikho Buka Restoran Lapo Halal, Bisa Dimakan Semua Kalangan!
"Walaupun kadang-kadang ada yang sangat nyata gitu mengenai kaya Kinyah Mandau itu terang, tapi banyak juga beberapa tarian itu interpretasinya bebas sekali, bisa mengenai alam, bisa mengenai binatangnya dan segala macam, dan di musik saya juga gitu,"
"Jadi mungkin tantangannya itu, kami harus menyelaraskan interpretasi itu walaupun penonton punya hak untuk boleh berkhayal, berimajinasi masing-masing dengan pikirannya," jelas Erwin Gutawa. (*)
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Widyastuti |