Sesampainya di sana, Goodall harus mengisi sejumlah dokumen yang menyatakan jika ia benar-benar ingin mati.
"Apa yang saya inginkan," kata Goodall, "adalah untuk negara-negara lain untuk mengikuti jejak Swiss dan membuat fasilitas kematian ini tersedia untuk semua klien, jika mereka memenuhi persyaratan, dan persyaratan tidak hanya dari usia, tetapi kapasitas mental."
Usai mengisi berbagai dokumen, prosedur suntik mati segera dilaksanakan yang akan dipimpin oleh Dr. Philip Nitschke.
Prosesi suntik mati Goodall dilaksanakan pada Mei 2018 silam.
Baca Juga : PM Mahathir : Warga Malaysia Malas Tak Mau Kerja Keras, Hanya Ingin Dibantu
Baca Juga : Inspirasi Gaya Feminin dan Santun dengan Hijab Motif ala Cut Meyriska
Goodall lantas meminta agar disediakan kripik, ikan bakar dan cheescake untuk menemani dirinya sembari disuntik mati.
Ia juga minta diperdengarkan lagu Simfoni Kesembilan Beethoven dan ketika lagu itu selesai Goodall menghembuskan nafas terakhirnya.
Alasan Goodall ingin mati karena ia sudah merasa kesehatannya menurun dan ia mengaku kesenangan hidupnya sudah berakhir.
Baca Juga : Adu Gaya Makeup Korean Look Nagita Slavina vs Tasya Farasya
Goodall juga berpesan jenazahnya disumbangkan saja untuk penelitian medis dan tak usah dikremasi atau dikuburkan karena ia tak percaya akan adanya akhirat.
(Seto Aji/Grid.ID)
Source | : | The Guardian |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |