Citra internasional negara ini sebagai tujuan seks sebagian besar merupakan hasil kehadiran militer AS di sini selama dan setelah Perang Dunia II ketika bar "go go" atau "girlie" berkembang di sekitar basis di Clark dan Subic Bay.
6. Kolombia
Menemukan seks untuk membayar mudah di sini. Pelacur memenuhi alun-alun utama setiap malam di Cartagena, Kolombia, dan jalur berpatroli polisi.
Sebuah jaringan supir taksi dan pedagang permen mendapatkan keuntungan dari mencocokkan pengunjung baru dengan pemuda dari keinginan mereka.
7. Spanyol
Pelacuran sangat populer (dan diterima secara sosial) di Spanyol bahwa sebuah studi Perserikatan Bangsa-Bangsa melaporkan bahwa 39 persen dari semua pria Spanyol telah menggunakan layanan pelacur setidaknya satu kali.
Untuk memenuhi permintaan yang luas ini, sekitar 300.000 pelacur bekerja di Spanyol-di mana-mana dari klub di pusat kota hingga kawasan industri, hingga jalan pedesaan yang sepi ke bar pinggir jalan.
8. Thailand
Di jalanan Thailand, seks merupakan komoditas.
Menteri pariwisata Thailand mungkin menginginkannya dilarang, tapi pariwisata seks adalah bisnis besar.
Pelacuran tidak benar-benar ilegal di Thailand, meskipun undang-undang penggusuran dan perundang-undangan umum berlaku.
Dalam prakteknya hal itu ditoleransi dan sebagian diatur.
Prostitusi beroperasi secara sembunyi-sembunyi di banyak bagian negara. (*)
Penulis | : | Alfa Pratama |
Editor | : | Alfa Pratama |