Sehingga ini menyebabkan kurangnya nutrisi harian yang dibutuhkan.
Begitu juga untuk minum, dokter ahli gizi tersebut menjelaskan mereka yang telah menjalani operasi bariatrik akan kesulitan minum.
"Pasien kan kesulitan minum, takutnya mereka akan mengalami dehidrasi nantinya," terangnya.
Meski baru menjalani tahap pertama, para dokter berharap setelah melakukan operasi ini Titi Wati sanggup menurunkan berat badannya sebanyak 15-20Kg dalam satu bulan.
Untuk keseluruhan biaya operasi ini sendiri, Titi Wati sudah dibantu secara penuh oleh pemerintah Palangkaraya dan pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.
Dikutip dari Kompas.com pada Minggu (20/1/2019), Titi Wati masih belum diperbolehkan untuk makan nasi.
Baca Juga : Tak Bisa Kendalikan Ngemil Setiap Hari, Titi Wati Kini Hanya Bisa Terbaring karena Obesitas
Kini dirinya hanya diizinkan untuk minum susu khusus untuk melengkapi kalori yang dibutuhkan.
Selain susu khusus, Titi Wati juga diberikan makanan ringan lainnya agar kadar kalori dalam tubuh tetap terpenuhi.
"Dokter ahli gizi juga akan mengatur program diet khusus kepada Titi Wati, terkait apa saja yang bisa dikonsumsi Titi Wati," kata Wakil Direktur Pendidikan dan Kemitraan Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangkaraya dr Theodorus Sapta Atmadja, Minggu (20/1/2019)
Baca Juga : Begini Kondisi Titi Wati yang Obesitas 350 Kg Usai Operasi Saluran Pencernaan, Kurusan?
"Hal ini dilakukan agar target yang diharapkan pasca operasi bisa tercapai," jelasnya.
"Dalam waktu yang cukup, body mass index atau berat badan Titi Wati bisa turun hingga 50 sampai 60 persen, sehingga operasi tahap kedua bisa dilaksanakan," pungkas Theodorus.
Baca Juga : Seorang Pasien Menerima Transfusi 15 Kaleng Bir ke Tubuhnya, Akibatnya Sangat Mengejutkan
Baca Juga : 3 Permintaan Terakhir Istri Ustaz Maulana Sebelum Meninggal, Termasuk Ajak 40 Orang Umroh Gratis!
(*)
Source | : | Kompas.com,YouTube |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |