Baca Juga : Carpal Tunnel Syndrome, Kondisi Medis yang Sering Terjadi saat Hamil, Seperti Apa sih?
Baca Juga : Deretan Penampilan Cantik Cucu SBY Almira Yudhoyono yang Mulai Beranjak Remaja
"Cukup bahaya karena aliran darah akan terhambat dan kepala (penis) bisa mati nantinya," ujar dr Edy saat ditemui wartawan Kompas pada (6/17).
Dilansir Grid.ID dari laman hellosehat.com, fenomena parafimosis seringkali terjadi pada pria yang tidak disunat, khususnya anak-anak dan lansia.
Gejala yang muncul saat ada penarikan kulup ke belakang kepala penis tersebut antara lain sebagai berikut, pembengkakan pada penis atau kulup, nyeri pada penis, dan kepala penis berubah warna menjadi merah atau hitam dan biru.
Baca Juga : Yuk Kepoin Apa Itu Adenomiosis, Masalah Medis yang Menghantui Periode Bulanan Wanita
Baca Juga : Gaya Mewah Mayang Sari saat Jalan Bareng Anak dan Suami, Bambang Trihatmodjo
Pasalnya, fenomena parafimosis ternyata dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti adanya luka di area penis, kulup sering tidak ditarik lagi setelah kencing atau dibersihkan, dan infeksi.
Agar fenomena serupa tak lagi terjadi, maka kebersihan di area kemaluan perlu diperhatikan.
Selain itu, memeriksaan berkala untuk perawatan kesehatan kemaluan juga perlu dilakukan. (*)
Source | : | Kompas.com,hellosehat,TribunJateng |
Penulis | : | Novita Desy Prasetyowati |
Editor | : | Novita Desy Prasetyowati |