Etika kerjanya akhirnya menarik perhatian tim di Asosiasi Bola Basket Tiongkok.
Asosiasi ini setara dengan Asosiasi Bola Basket Nasional Tiongkok.
Mereka senang membawanya bekerja ke lapangan basket yang besar.
(BACA : Gara-gara Minum Kopi Instan, Dua Pria Harus Dilarikan Ke IGD)
Meng dianggap menjadi bagian dari penampilan pemanasan pra-pertandingan tim Marco Polo Shenzhen.
Tidak lama kemudian banyak tim CBA lainnya mengundangnya untuk mengepel lantai sebelum pertandingan.
Karier Meng mencapai puncaknya saat ia diundang untuk menghapus lantai di pertandingan all star CBA.
Bertekad untuk memanfaatkan kesempatan sekali seumur hidup, Meng berlatih selama dua minggu untuk acara tersebut.
Meng bahkan berlari sejauh 10km setiap pagi.
(BACA : Terlibat Pornografi Anak, Mantan Aktor Serial Glee Bunuh Diri)
Selama bulan-bulan berikutnya, berita tentang sensasi Meng terus berlanjut di media sosial, menjangkau ke luar arena tempat dia bekerja.
Sekitar setengah tahun yang lalu, sebuah perusahaan teknologi yang berbasis di Beijing menawarkan Meng pekerjaan sebagai asisten manajer dengan gaji tahunan sebesar 200.000 yuan (sekitar 423 juta Rupiah).
Ia lalu mengambil kesempatan tersebut.
Namun Meng mengatakan bahwa meskipun ketenaran online-nya bisa membantunya mendapatkan pekerjaan baru, prestasinya tidak datang tanpa kerja keras.(*)
Penulis | : | Linda Fitria |
Editor | : | Linda Fitria |