Tampak kalimat ini menyiratkan bahwa di mata Duterte, wanita tidak berguna tanpa organ vital mereka.
Kantor Komunikasi Kepresidenan memasukkan komentar dalam transkrip resmi dari acara tersebut, namun mengganti kata "vagina" dengan tanda hubung.
Sejak Duterte berkuasa, ia telah berjanji untuk membunuh semua pengguna dan pengedar narkoba di negara tersebut.
( BACA JUGA: Satu Keluarga Dibantaidi Tanggerang: Janda Dua Anak itu Baru Setahun Dinikahi! )
Akibatnya, ribuan orang Filipina telah ditembak mati, mendorong pengadilan pidana internasional untuk membuka pemeriksaan pendahuluan.
Duterte sering merendahkan dan mengancam wanita.
Namun saat dikonfrontasi tentang pernyataannya, ia bersikeras bahwa itu hanya lelucon belaka.
Menurut transkrip resmi dari pidato dalam acara tanggal 7 Februari 2018 itu, penonton tertawa terbahak-bahak.
( BACA JUGA: Koleksi Busana Imlek 2018 Bertajuk Gold Coin Karya Ivan Gunawan di Golden Glam Emporium Pluit Mall Jakarta )
Seperti yang diterjemahkan oleh ucapan Duterte yang mulai beredar akhir minggu ini, kelompok feminis dan hak asasi manusia mengungkapkan kemarahan dan kekecewaan mereka.
Pernyataan tegas terbaru Duterte secara terbuka mendorong kekerasan terhadap perempuan, berkontribusi pada impunitas terhadap hal tersebut.
Menurut seorang perwakilan organisasi feminis, hal ini menegaskan Duterte sebagai figur macho-fasis yang paling berbahaya di pemerintahan saat ini. (*)
Source | : | the independent |
Penulis | : | Nindya Galuh Aprillia |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |