Ava sangat kekurangan gizi saat masa kehamilannya.
“Saya tidak tahu apa yang saya lakukan, ke mana saya pergi, saya bahkan tidak tahu bagaimana mendapatkan obat yang saya butuhkan dan saya tidak bisa makan,” ingat Ava.
Setelah mengalami hal tersebut, Ava meninggalkan suaminya di usia 18 tahun.
Namun, luka-luka yang didapatnya masih tersisa.
Setelah itu Ava sangat depresi dan memiliki ketergantungan pada narkoba.
Sehingga membuat dia kehilangan atas hak asuh anaknya pada usia 21 tahun.
Kini Ava sudah berusia 36 tahun, dirinya bekerja menjadi pengkhotbah di sebuah gereja.
Ava sudah menikah lagi dan masih berharap mendapatkan hak asuh anaknya.
Dirinya sungguh menyesal ketika mengambil keputusan untuk menikah muda.
"Perkawinan anak benar-benar gila. Saya sama sekali tidak setuju dengan itu," tutupnya. (*)
Penulis | : | Arif B Setyanto |
Editor | : | Arif B Setyanto |