Perkenalan
Surat pertama Kartini untuk Stella menggambarkan suasana perkenalan dan gagasannya tentang emansipasi.
Kartini mengungkapkan jika sebenarnya, ia sudah sejak lama menginginkan kebebasan.
Karena Kartini merasa selama ini ia hanya dikurung di dalam rumah.
Titik terang hanyalah saat dia bisa membaca buku dan menuliskan surat pada teman-temannya.
Kerasnya perjuangan
Dalam surat lainnya, Kartini mengungkapkan bahwa jalan yang ia tempuh sekarang tidaklah mudah.
Kartini harus menempuh jalan yang berbatu-batu dan terjal.
Itulah jalan menuju kebebasan perempuan bumiputera.
Kartini sudah merasa bahagia karena boleh mengajar jadi guru.
Baginya, pendidikan adalah perkara yang sangat penting.
Kartini melawan tradisi
Kartini sangat tidak menyukai perkawinan dan poligami, padahal ayahnya sendiri berpoligami.
Kartini sangat gelisah ketika dihadapkan dengan pernikahan yang harus ia jalani sebagai tradisi yang memang sudah berjalan sejak dulu.
Dari surat-suratnya, jelas bahwa Kartini merupakan sosok yang peka terhadap isu-isu yang terjadi di lingkungannya.
Ia juga sosok yang sangat kaya akan buah pikiran-pikiran yang cerdas.
Jadi, sangat disayangkan jika perayaan hari Kartini hanya sebatas pemakaian konde dan kebaya saja.(*)
5 Shio Paling Gak Suka Dipuji Berlebihan, Tidak Mempan Diberi Kata-kata Manis Gak Realistis
Source | : | wikipedia,national geographic indonesia |
Penulis | : | Septiyanti Dwi Cahyani |
Editor | : | Septiyanti Dwi Cahyani |