Mengutip dari Kompas.com, suplemen teh hijau rata-rata mengandung 5-1000 mg antioksidan.
Sementara teh hijau yang diseduh biasanya kandungan antioksidannya hanya mencapai 90-300 mg.
Suplemen teh hijau mengandung konsentrasi polifenol yang tinggi, termasuk epigallocatechin-3-gallate atau EGCG.
(BACA : Wah, Salah Potong Kuku Bisa Bahaya, Simak Cara yang Benar Berikut Ini yuk!)
Mengonsumsi EGCG dengan kadar 700-2000 mg per harinya bisa memicu kerusakan hati akibat penumpukan racun.
Seperti yang diwartakan oleh Timesnownews.com, para peneliti menemukan bahwa konsumsi antioksidan berlebihan justru berbahaya bagi kesehatan.
Penumpukan zat yang berlebih pada akhirnya akan memberatkan kerja hati.
Hal ini bisa berujung pada resiko keracunan.
(BACA : Terlalu Banyak Konsumsi Makanan Manis, Inilah 8 Tanda Peringatan yang Diberikan Tubuh)
Padahal selama ini antioksidan EGCG pada teh hijau kerap dijadikan suplemen tambahan untuk kesehatan.
Terlebih karena bisa membantu menurunkan berat badan, membantu memperbaiki kerja jantung, bahkan menekan resiko kanker.
Melansir laman Livestrong, batas konsumsi teh hijau seduh yang aman bagi tubuh adalah 10 cangkir per hari.
Saat kamu mengonsumsi suplemen teh hijau, bisa jadi asupannya mencapai 50 kali lebih banyak dari satu cangkir teh.
(BACA : Nggak Perlu Takut! Kuning Telur Tak Sebabkan Kolesterol Naik)
Buat kamu yang ingin mengonsumsi suplemen teh hijau, ada baiknya untuk konsultasi terlebih dahulu pada ahli gizi.
Tujuannya agar kamu bisa mengetahui takaran yang pas dalam mengonsumsi minuman ini. (*)
Source | : | Kompas.com,Livestrong,Timesnownews.com |
Penulis | : | Andika Thaselia |
Editor | : | Andika Thaselia |