Pada waktu itu, ITB Bandung namanya masih Technische Hoogeschool te Bandoeng.
Sempat meninggalkan bangku kuliah selama 2 bulan, akhirnya Sukarno bisa lulus sarjana pada 1926.
Kelar dapat gelar insinyur, Sukarno makin aktif di kegiatan organisasi dengan mendirikan Algemeene Studie Club yang kemudianjadi cikal bakal Partai Nasional Indonesia (PNI).
Makin aktif di organisasi membuat beberapa kali Sukarno ditangkap dan dipenjarakan oleh Belanda.
Tercatat Sukarno pernah di jebloskan ke Penjara Banceuy (1929) dan Sukamiskin (1930).
Sukarno juga sempat diasingkan ke Flores, Nusa Tenggara Timur (1933) dan juga Bengkulu (1938-1942).
Saat masa penjajahan Jepang, Sukarno jadi salah satu tokoh yang diperhitungkan.
Pada 17 Agustus 1945, Sukarno membacakan teks Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia didampingi oleh Mohammad Hatta.
Lalu sehari setelahnya, Sukarno dan Muhammad Hatta diangkat oleh PPKI menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.(*)