Find Us On Social Media :

Hanya Ada Satu Wanita di Hati Soeharto, Ada Mayangsari di Hati Bambang Trihatmodjo

By Hery Prasetyo, Sabtu, 11 Maret 2017 | 00:58 WIB

Presiden kedua Indonesia, Soeharto, menciun istrinya, Sri Hartinah atau Ny Tien. Mereka setia sampai akhir hayat.

MEMORI BANGKU SEKOLAH

Soeharto dan Hartinah sudah saling kenal sejak kanak-kanak.

Keduanya sama-sama bersekolah di satu SMP, di Wonogiri, Jawa Tengah.

Di sana, Hartinah merupakan adik kelas Soeharto. Kebetulan dia satu kelas dengan Sulardi, sepupu Soeharto.

Soeharto sendiri diceritakan tak pernah menunjukkan tanda-tdanda naksir kepada Hartinah.

Justru Hartinah yang sempat berkelakar kepada Sulardi bahwa suatu saat nanti dirinya akan menjadi kakak ipar Sulardi.

Selepas sekolah, keduanya berpisah.

Soeharto melanjutkan ke PETA dan terjun ke dunia ketentaraan. Sementara Hartinah aktif di Laswi (Laskar Wanita) dan PMI.

KETIKA NYALI SOEHARTO CIUT

Yogyakarta, 1947. Suatu hari, Soeharto yang sudah menginjak 27 tahun, bertandang ke kediaman keluarga Prawirowiardjo yang lama mengasuhnya.

Keluarga bibi dan pamannya itu belum lama pindah ke Yogyakarta dari Wuryantoro, Wonogiri.

"Harto," kata Bu Prawiro, adik Pak Karto, ayahanda Soeharto.