Find Us On Social Media :

Inilah Kisah 6 "Startup" Indonesia Setelah Belajar di Markas Google

By Alfa Pratama, Minggu, 19 Maret 2017 | 02:06 WIB

Inilah 6 startup pilihan yang menjadi perwakilan Indonesia untuk belajar di markas Google di markas besarnya di Mountain View, San Francisco, AS.

Membangun jaringan

Selain mendapat ilmu baru dari pakar startup, peserta Launchpad Accelerator juga punya kesempatan membangun jaringan dengan startup dari negara lain yang juga ikut Launchpad Accelerator, seperti India, Thailand, Brazil, Meksiko, Malaysia, dan Vietnam.

"Saya suka space yang disediakan Google di sana. Kami bisa berkolaborasi dengan pelaku startup," kata founder iGrow, Andreas Senjaya.

Bahkan menurut Andreas, ada startup dari Brasil yang mau membuka channel iGrow dengan petani di negara asalnya. 

"Pertumbuhan startup kami tak melulu fokus di dalam negeri, tapi juga bisa ekspansi ke negara lain," kata Andreas.

iGrow merupakan startup asal Depok yang membantu petani yang menganggur, lahan yang tak terpakai, dan para investor untuk dapat menghasilkan makanan organik dengan kualitas tinggi serta pendapatan yang berkelanjutan. Layanan ini berbasis perangkat lunak manajemen pertanian.

Keenam startup dipilih sebagai "wajah" Indonesia di kancah global atas beberapa pertimbangan. Antara lain basis pengguna yang sudah stabil, cara pemecahan masalah lokal yang unik, serta tim yang kokoh.

Selain mendapat kesempatan jalan-jalan sambil belajar selama dua minggu di markas Google, para startup juga akan tetap dibimbing selama enam bulan ke depan oleh para mentor. (*)

Masing-masing startup juga mendapat pendanaan tanpa ekuitas dari Google senilai 50.000 dollar AS atau setara Rp 666 juta.