Find Us On Social Media :

Hari Film Nasional - Inilah Film Cikal Bakal Perfilman di Indonesia

By Alfa Pratama, Kamis, 30 Maret 2017 | 22:15 WIB

Film Darah dan Doa adalah film lokal pertama dengan menampilkan ciri khas Indonesia yang disutradari oleh orang asli Indonesia, Usmar Ismail

Grid.ID - Selamat Hari Film Nasional untuk segenap insan perfilman di Indonesia.

Hari ini (30/3/2017) adalah perayaan Hari Film Nasional yang dirayakan sebagai tonggak perfilman di Indonesia. 

Lima puluh tahun yang lalu, tepatnya 1962, Konferensi Kerja Dewan Film Nasional dan Organisasi Perfilman menetapkan 30 Maret sebagai Hari Film Nasional.

Pemilihan tanggal 30 Maret sebagai hari Film Nasional tidak terlepas dari film produksi Indonesia pertama. 

Tanggal 30 Maret adalah hari pertama pengambilan gambar film Darah & Doa (Long March of Siliwangi). 

Film Darah & Doa atau disebut juga Long March of Siliwangi adalah film yang disutradarai oleh Usmar Ismail.

BACA JUGA (Wah, Akan Ada Bioskop Keliling Pada Perayaan Hari Film Nasional 2017, Kota Mana Aja, Ya? )

Film tersebut merupakan film lokal pertama dengan menampilkan ciri khas Indonesia, disutradari oleh orang asli Indonesia, dan diproduksi oleh perusahaan Perfini (Perusahaan Film Nasional) milik Indonesia.

Perfini sendiri didirikan oleh Usmar Ismail.

Sebelum membuat Film Darah & Doa, Usmar Ismail juga film yang berjudul Harta Karun dan Tjitra.

Dikutip dari majalah Intisari (no 1, th I 17 Agustus 1963), Usmar Ismail  menganggap Darah & Doa sebagai karya film pertamanya."Saya lebih senang menganggap Darah & Doa sebagai film saya yang pertama, yang seratus persen saya kerjakan dengan tanggung jawab sendiri," tulis Usmar dalam artikelnya. 

Darah & Doa terinspirasi dari kisah yang ditulis oleh sastrawan Sitor Situmorang tentang tentang para prajurit TNI Divisi Siliwangi yang melakukan perjalanan panjang (longmarch) dari Yogyakarta ke Jawa Barat usai mendapat serangan dari Belanda yang ingin mengusik kembali Indonesia pasca kemerdekaan.