Find Us On Social Media :

Yeni Riawati Diobati Dengan Ganja, Legalkah Ganja Dipakai Untuk Pengobatan? Ini Faktanya

By Alfa Pratama, Senin, 3 April 2017 | 17:33 WIB

Banyak peneliti, termasuk yang didanai oleh National Institutes of Health (NIH), terus mengeksplorasi kemungkinan penggunaan ekstrak ganja untuk perawatan medis.

FDA membutuhkan studi dan uji klinis yang dilakukan dengan hati-hati dengan ribuan subyek manusia untuk menentukan manfaat dan risiko dari obat dari hasil racikan ganja.

Sejauh ini, para peneliti belum cukup yakin dari hasil uji klinis dalam skala besar yang menunjukkan bahwa manfaat dari tanaman ganja lebih besar daripada risiko yang dihadapi oleh pasien yang sedang diobati.

Cannabinoids adalah bahan kimia yang terkait dengan delta-9-tetrahydrocannabinol (THC) yang kandungannya mencapai 100 

Para ilmuwan serta produsen ilegal telah menghasilkan banyak cannabinoids di laboratorium. 

Beberapa cannabinoids ini sangat kuat dan telah menyebabkan efek kesehatan serius ketika disalahgunakan. 

Hal ini disebabkan tubuh manusia juga menghasilkan bahan kimia cannabinoid sendiri. 

akan memainkan peran dalam mengatur kesenangan, memori, berpikir, konsentrasi, gerakan tubuh, kesadaran waktu, nafsu makan, nyeri, dan indera (rasa, sentuhan, bau, pendengaran, dan penglihatan).

Berguna sebagai obat?

Saat ini, ada dua cannabinoids utama dari tanaman ganja yang digunakan untuk medis, THC dan CBD.

THC dapat meningkatkan nafsu makan dan mengurangi rasa mual.

THC juga dapat menurunkan nyeri, peradangan (pembengkakan dan kemerahan), dan masalah kontrol otot.

Tidak seperti THC, CBD merupakan cannabinoid yang tidak membuat orang "kuat".