Find Us On Social Media :

Maulid Nabi 2018: 7 Makanan Tradisi Perayaan Hari Lahir Nabi Muhammad SAW dari Berbagai Daerah

By Novita Desy Prasetyowati, Senin, 19 November 2018 | 09:34 WIB

Makanan tradisi Maulid Nabi 2018 di Aceh

Laporan wartawan Grid.ID, Novita D Prasetyowati

Grid.ID - Maulid Nabi 2018 diperingati pada Selasa, 20 November yang ditandai adanya berbagai makanan tradisi perayaan hari lahir Nabi Muhammad SAW.

Maulid Nabi 2018 dihiasi dengan berbagai makanan tradisi perayaan hari lahir Nabi Muhammad SAW yang unik dan variatif.

Makanan tradisi perayaan hari lahir Nabi Muhammad SAW alias Maulid Nabi 2018 berbeda-beda dari tiap daerah di Indonesia.

Baca Juga : Maulid Nabi 2018: Mengenal Tradisi Maudu Lampoa di Sulawesi, Perayaan dari Atas Perahu

Perbedaan jenis makanan tradisi perayaan Maulid Nabi disebabkan karena adanya perbedaan tradisi dan budaya di wilayah Indonesia.

Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW diperingati setiap 12 Rabiul Awal dalam kalender Islam.

Tiap tahun biasanya umat muslim di dunia merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan berbagai upacara dan tradisi.

Baca Juga : Maulid Nabi 2018: 5 Tradisi Perayaan Hari Lahir Nabi Muhammad SAW di Berbagai Daerah di Indonesia

Berbagai upacara dan tradisi digelar untuk memuliakan Nabi Muhammad SAW dan meningkatkan keimanan serta ketakwaan kepada Allah SWT.

Sedangkan makanan khas tradisi Maulid Nabi menjadi simbol keagamaan yang tak bisa dihindarkan.

Dilansir Grid.ID dari berbagai sumber, terdapat 8 jenis makanan khas tradisi Maulid Nabi 2018.

Baca Juga : Maulid Nabi 2018 : Mengenal Tradisi Saweran Koin di Kediri yang Selalu Ditunggu Anak-anak

Berikut ini 7 jenis makanan tradisi Maulid Nabi yang ada di berbagai daerah Indonesia.

1. Sumpil khas Kaliwungu

Seperti yang diwartakan kompas.com, masyarakat daerah Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah memiliki makanan tradisi bernama sumpil.

Baca Juga : Maulid Nabi 2018: Mengenal Festival Ampyang Maulid di Kudus yang Telah Digelar Sejak Abad ke-16

Menu sumpil biasanya hanya dibuat setiap menjelang peringatan Maulid Nabi saja.

Sumpil merupakan makanan berbahan dasar beras sejenis ketupat tetapi dibungkus daun bambu dan dibentuk limas segitiga.

Sumpil biasanya nikmat jika dimakan dengan sambal kelapa.

Baca Juga : Maulid Nabi 2018: Mengenal Tradisi Baayun Maulid, Budaya Mengayunkan Bayi Hingga Lansia di Kota Banjarmasin

Sumpil merupakan makanan khas tradisi weh-wehan atau hantaran pada saat peringatan Maulid Nabi.

2. Gunungan, Jawa Tengah

Gunungan merupakan salah satu tradisi khas yang ada setiap peringatan Maulid Nabi.

Baca Juga : Maulid Nabi 2018: Mengenal Tradisi Bungo Lado, Pemberian Pohon Uang ke Masjid di Padang Pariaman

Biasanya terdapat aneka buah dan sayur yang dibentuk layaknya gunung dan diarak lalu kemudian dibagi-bagikan.

Tak hanya buah dan sayur, kue tradisional hingga nasi kepal biasanya juga ada pada gunungan.

3. Nasi Tumpeng

Baca Juga : Resmi Berhijab, Begini Gaya Kasual Istri Ricky Harun, Herfiza yang Bisa Ditiru Untuk Menyambut Maulid Nabi

Nasi tumpeng juga menjadi tradisi yang biasa ada pada peringatan Maulid Nabi.

Di Indonesia terdapat banyak jenis tumpeng salah satunya adalah tumpeng rasulan.

Tumpeng rasulan dibuat untuk peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Isi tumpeng ini banyak diadopsi menjadi "sega gurih" yang banyak dijual saat Sekaten.

Baca Juga : Fashion Hijab Sederet Artis Cantik Ini Bisa Jadi Inspirasi Kamu loh, Siap Tampil Modis Saat Perayaan Maulid Nabi nih!

Nasinya dibumbu gurih, ditambah ayam ingkung bumbu areh, lapapan, rambak, dan kedelai hitam goreng.

4. Ampyang Maulid

Ampyang Maulid yang ada di Kudus, Jawa Tengah berbeda dengan makna ampyang di daerah lain.

Baca Juga : Maulid Nabi 2018: Mengenal Tradisi Maudu Lampoa di Sulawesi, Perayaan dari Atas Perahu

Jika di wilayah lain seperti Wonogiri, ampyang merupakan kacang yang dimasak dengan gula Jawa, tetapi di Kudus tradisi ampyang maulid merupakan gunungan nasi kepal.

Seperti yang diwartakan tribunnews.com, nasi kepal tersebut berisi lauk dan sayuran yang dibungkus daun jati, dan dilengkapi dengan kerupuk ampyang atau kerupuk warna-warni khas Kudus.

5. Kuah Beulangong khas Aceh

Baca Juga : Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 H: Peringatan Perjalanan nabi Muhammad Dari Mekkah Ke Madinah

Kuah Beulangong merupakan salah satu makanan khas Aceh diperingatan Maulid Nabi.

Kuah Beulangong merupakan kuah kari kambing yang dimasak dalam belanga berukuran besar alias beulangong.

Kuah beulangong terdiri dari daging kambing dicampur dengan nangka muda. Namun di daerah lain ada juga yang mencampurkan pisang dan batang pisang.

Baca Juga : Sangat Sederhana, Begini Desain Interior Rumah Nabi Muhammad SAW

6. Nasi Kebuli khas Betawi

Nasi kebuli biasa hadir disetiap peringatan Maulid Nabi atau pada acara tradisi lain di berbagai wilayah Indonesia.

Tak hanya di di Indonesia, di negara Malaysia dan beberapa kampung distrik Pahang dan Kuala Lipis juga sering menjadi menjadikan nasi kebuli sebagai makanan tradisi Maulid Nabi.

Baca Juga : Nikmati 4 Wisata Ramadan di Turki, Ada Jubah Suci Nabi Muhammad

7. Endog-endogan khas Banyuwangi

Di Banyuwangi terdapat makanan khas tradisi Maulid Nabi yaitu Endog-endogan.

Tradisi Endog-endogan merupakan acara mengarak bunga telur.

Telur itik rebus dihias dengan bunga kertas dan ornamen menarik lainnya, lalu ditancapkan di batang pisang.

Baca Juga : Inilah Barang-barang Peninggalan Nabi Muhammad SAW, Menggetarkan Hati

Tradisi endog-endogan memiliki filosofi yang tinggi dari adanya lapisan pada telur.

Endog atau telur memiliki tiga lapisan, kulit telur, putih telur dan kuning telur.

Kulit telur diibaratkan sebagai lambang keislaman sebagai identitas seorang muslim.

Putih telur, melambangkan keimanan, yang berarti seorang yang beragama Islam harus memiliki keimanan yakni mempercayai dan melaksanakan perintah Allah SWT.

Lalu kuning telur melambangkan keihsanan, dimana seorang Islam yang beriman akan memasrahkan diri dan ikhlas dengan semua ketentuan Allah SWT.

(*)