Find Us On Social Media :

Letjen Andika Perkasa KSAD Baru, Rupanya Ia Pernah Ringkus Tangan Kanan Osama bin Laden yang Hendak Membom Kedutaan AS

By Seto Ajinugroho, Kamis, 22 November 2018 | 11:00 WIB

Letjen Andika Perkasa, pernah tangkap tangan kanan Osama bin Laden

Grid.ID - Pada Kamis (22/11) pagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Letnan Jenderal (Letjen) TNI Andika Perkasa sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Letjen Andika Perkasa menggantikan Jenderal Mulyono sebagai KSAD sebelumnya.

Letjen Andika Perkasa sendiri ialah perwira TNI dengan segudang prestasi.

Dikutip Grid.ID dari Tribunnews, Kamis (22/11) rekam jejak militernya dimulai ketika lulus Akademi Militer (Akmil) tahun 1987.

Baca Juga : Demi Istrinya, Seniman Ini Buat Patung Menggunakan Bagian Tubuhnya Sendiri

Setelahnya Andika menjalani pendidikan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) (Lulusan Terbaik Susreg XXXVII 1999/2000).

Andika kemudian bergabung dengan Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Karirnya di Korps Baret Merah sangat cemerlang.

Ia pernah menjabat sebagai Komandan Peleton (Danton) Grup 2/Para Komando Kopassus (1987), Komandan Unit 3 Grup 2/Para Komando Kopassus (1987) hingga Komandan Tim 3 Sat.Gultor 81 (1995).

Baca Juga : Kabasarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi, Kepala SAR Indonesia yang Pernah Tergabung dalam Satuan Elit Pilot TNI AU

Karir militer Andika sangat panjang dan cemerlang hingga terakhir dirinya menjabat sebagai Pangkostrad.

Andika juga pernah mengenyam pendidikan tinggi luar negeri di The Military College of Vermont, Norwich University (Northfield, Vermont, USA).

National War College, National Defense University (Washington D.C., USA).

Harvard University (Massachusetts, USA).

Baca Juga : Mengenal Totenkopf, Unit Pembunuh Nazi yang Membantai Etnis Yahudi di Kamp Konsentrasi

The Trachtenberg School of Public Policy and Public Administration, The George Washington University (Washington D.C., USA).

Namun ada satu prestasi operasi militer amat cemerlang yang dilakukan oleh Andika.

Dikutip dari bbc.co.uk, Pada tahun 2002 salah satu letnan Al-Qaeda yang merupakan tangan kanan Osama bin Laden, Omar al-Faruq merencanakan pemboman kedutaan Amerika Serikat (AS) di berbagai negara.

Faruq yang sudah dilatih menjadi teroris sejak tahun 1990 di Afghanistan dan menjadi orang kepercayaan Osama bin Laden menyatakan akan memerangi AS dimanapun, kapanpun.

"Saya katakan kepada Amerika ... kami akan memerangi mereka ... di Irak dan di negara mereka," katanya.

"Mereka tidak akan mampu menghentikan pawai jihad ... dengan pos-pos pemeriksaan, pasukan, mesin, peralatan canggih. Tidak peduli seberapa kuat atau lengkapnya mereka, mereka tidak akan mengalahkan Yang Mahakuasa," teriak Omar al-Faruq.

Sasaran al-Faruq ialah mengebom kedutaan AS di Asia Tenggara.

Sialnya, Kedutaan AS di Indonesia dipilihnya sebagai debut teror al-Faruq.

Entah dengan cara apa Omar al-Faruq berhasil masuk ke Tanah Air dan sudah merancang serangan ke kedutaan AS di Jakarta.

Untung aparat keamanan Indonesia termasuk TNI berhasil mencium kegiatan teroris ini.

TNI segera merespon cepat dan berhasil mengetahui keberadaan Omar -al-Faruq.

Dibentuklah tim Buru Sergap yang dipimpin oleh Letjen Andika mengingat dirinya pernah jadi Komandan Tim 3 Sat.Gultor 81.

Operasi penangkapan segera dilakukan sebelum semuanya terlambat.

Tim buru sergap TNI ini bergerak cepat ke tempat persembunyian Omar al-Faruq di Bogor.

Tanpa kesulitan berarti, tim berhasil meringkus al-Faruq di Masjid Jami' Bogor pada 5 Juni 2002.

Usai diamankan, al-Farouq dierahkan ke pihak AS dan dikirim ke fasilitas penahanan Bagram di Irak.

Namun al-Faruq berhasil kabur dari Bagram pada Juli 2005.

Hingga akhirnya pada 25 September 2005, 200 personel pasukan komando Inggris menyatroni persembunyian al-Faruq di al-Tuninnah Basra, Irak.

Sempat terjadi baku tembak hingga akhirnya al-Faruq tewas setelah tersambar peluru.

 

(Seto Aji/Grid.ID)