Find Us On Social Media :

Kasian! Zara JKT48 Pernah Dilabrak Senior dan Dipanggil Guru Sekolah Karena Hal Sepele Ini

By Dianita Anggraeni, Jumat, 23 November 2018 | 22:01 WIB

Zarra JKT48 saat berkunjung ke redaksi Grid.ID

Laporan Wartawan Grid.ID, Dianita Anggraeni

Grid.ID - Adhisty Zara atau yang lebih dikenal dengan Zara JKT48 semakin melebarkan sayapnya kedunia perfilman.

Setelah membintangi film Dilan 1990, personil JKT48 itu kembali dalam film terbarunya yang berjudul Keluarga Cemara.

Dalam film Keluarga Cemara, Zara berperan sebagai Euis, merupakan anak dari Ringgo Agus dan Nirina Zubir.

Rupanya tidak mudah untuk Zara berakting sebagai Euis.

Baca Juga : Jelang Hari Pernikahan, Priyanka Chopra dan Nick Jonas Rayakan Thanksgiving Bersama

Ada beberapa hal yang harus dilakukan perempuan berusia 15 tahun itu, salah satunya menghitamkan kulit tubuhnya.

Ya, hal tersebut dikarenakan Zara yang mempunyai warna kulit sangat putih dibanding dengan pemain lainnya.

Zara pun menceritakan awal mula kulitnya itu harus dihitamkan kepada Grid.ID saat berkunjung ke redaksi Grid.ID, Jumat (23/11/2018).

Selain kesulitan dengan dirinya yang mempunyai warna kulit terlalu putih, rupanya Zara juga mempunyai cerita menarik lainnya.

Baca Juga : Memerankan Tokoh Emak dalam Film Keluarga Cemara, Nirina Zubir Lega Perankan Sosok Emak Kekinian

Namun kali ini tidak ada hubungannya dengan adegan dalam film terbarunya tersebut.

Rupanya rambutnya yang berwana agak coklat itu sering dianggap buatan alias dicat.

Sampai-sampai ia pernah dilabrak oleh kakak kelasnya di sekolah karena dianggap mengecat rambut padahal masih dibawah umur.

"Aku pernah dilabrak kakak kelas pas lagi upacara, disuruh buka topinya, terus diaduin ke guru."

Baca Juga : Laudya Cynthia Bella Mengaku Baper ketika Selalu Ditanya tentang Momongan

"Akhirnya orangtua aku dipanggil kepala sekolah karena dikira rambut aku di cat, 'Bu anaknya tolong jangan dicat rambutnya'. Terus Mamah aku bilang ke guru, 'rambut anak saya memang warna aslinya begini," cerita Zara seraya tertawa.

(*)