Find Us On Social Media :

Kisah Moderator Cantik Debat Pilgub DKI: Ira Koesno Pernah Dipanggil Keluarga Cendana dan Berhenti Siaran

By Ridho Nugroho , Rabu, 12 April 2017 | 20:17 WIB

Ira Koesno pernah menjabat sebagai Asisten Produser Liputan 6 siang dan Produser investigasi

Grid.ID - Nama Ira Koesna kembali jadi berita di berbagai media sosial akhir-akhir ini.

Selain sukses sebagai moderator acara debat Pilkada DKI Jakarta putaran pertama, kini ia akan kembali menjadi pemandu acara debat Pilkada DKI Jakarta putaran ke dua nanti malam.

Sebagai presenter, bisa dibilang semua pasti mengenalnya.

Selain cantik, ia dikenal sebagai presenter yang kritis, tegas dan cerdas ketika berhadapan dengan narasumber.

(BACA JUGA: Banyak Dicari Wartawan, Ini Bantahan Muhammad Safi'i Pengurus Musholla Al Mukmin Soal Alm. Ibu Hindun)

Di balik profesinya sebagai mantan presenter Liputan 6 SCTV, mari mengenal lebih dekat sosok dan perjalanan karirnya seorang Ira Koesno.

Terjun sebagai jurnalis adalah cita-citanya Bungsu dari dua bersaudara anak pasangan Koesno Martoatmodjo dan Sri Utami ini mengaku, pekerjaanya sebagai jurnalis sesuai passionnya.

Latar belakang pendidikan sebagai sarjana akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Ini terbukti mampu menjalani profesi yang sesuai dengan minat dan bakatnya.

Meski ia menyukai bidang finansial, rupanya bakatnya di bidang tulis menulis, mengantarkan ke dunia jurnalistik.

Menurut Ira, yang bernama lengkap Dwi Noviratri Martoatmodjo, wartawan adalah pekerjaan menyenangkan dan penuh tantangan.

(BACA JUGA: Ditanya Wartawan soal Rossa, Afgan Tersenyum dan Acungkan Jempol)

Sejumlah liputan pun pernah ia jalani, mulai  dari meliput langsung peristiwa darurat militer di Aceh, hingga pengalaman yang sulit.

Di antara liputan dan wawancara yang tak terlupakan adalah ketika ia  mendapat tugas untuk mewawancarai mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup, Sarwono Kusumaatmadja pada tahun 1998.

Gara-gara  wawancaranya dengan pejabat negara itu, wanita kelahiran 30 November 1969 ini sempat dipanggil oleh salah seorang pemegang saham SCTV dan keluarga Cendana.

Moment wawancara dengan Sarwono pun menjadi popular saat itu.

Istilah “cabut gigi” yang sensitif pada masa itu dilontarkan oleh menteri yang dikenal vokal itu, dimaksudkan untuk meminta Soeharto lengser.

(BACA JUGA: Kenapa Ibunda Julia Perez Kabur Saat Bertemu Wartawan?)

Dan Ira pun kena imbasnya.

Akibat peristiwa pemanggilan oleh Cendana itu, Ira harus berhenti siaran beberapa hari.  

Sejak itu, ia menjadi kurang kritis, terutama kalau menyinggung RI satu dan keluarganya.

Karir peraih dua gelar master, yakni Master of arts bidang film dan produksi televisi (2000) dari Universitas Bristol, serta Master of arts bidang jurnalistik internasional (2001) dari Universitas Westminster ini mulai melejit.

Wanita kelahiran Jakarta 30 November 1969 ini tidak saja membawakan program berita, tapi juga menjabat sebagai Asisten Produser Liputan 6 siang dan Produser investigasi "SIGI".

(BACA JUGA: Rossa Minta Maaf Pada Wartawan, Ternyata Ini Alasan Sebenarnya)

Bagi Ira, memandu acara debat presiden bukan tugas baru.  

Pada tahun 2004 lalu ia juga memandu "Debat Presiden 2004".  

Berbekal dari pengalamannya, maka di tahun yang sama jurnalis senior ini juga mengembangkan usaha di bidang jasa strategi komunikasi terpadu, yang ia beri nama Ira Koesno Communications (IKComm).

Beberapa tahun absen di dunia pertelevisian, tahun 2010 ia kembali bergabung ke TV One untuk memandu acara talkshow.

Namun, karena tuntutan pekerjaan yang lain, ia pun akhirnya mundur dari TV One. (*)