Find Us On Social Media :

Dirancang Bertabur Kematian dan Pembunuhan, Simak 5 Fakta Gelap Film Disney The Lion King

By Andika Thaselia, Rabu, 28 November 2018 | 15:47 WIB

Siapa sangka kalau film Disney The Lion King ternyata menyimpan sederet fakta gelap yang bertabur dengan adegan kematian dan pembunuhan?

Grid.ID - Akan kembali menyapa para penggemarnya dalam versi live action dalam waktu dekat ini, siapa sangka terdapat sederet fakta gelap film Disney The Lion King.

Terdapat sejumlah fakta gelap film Disney The Lion King, nyatanya film ini tetap jadi salah satu film yang menghiasi masa kecil sebagian besar anak-anak.

Tapi tenang, beberapa fakta gelap film Disney The Lion King ini tak semuanya ditampilkan di dalam film, sehingga tetap aman ditonton bersama keluarga.

Baca Juga : 7 Fakta Menarik Film The Lion King Versi Live Action, Menggunakan Teknologi Fotorealistik hingga Melibatkan Beyonce Sebagai Pengisi Suara

Membangkitkan sensasi nostalgia para pecinta film kartun, Disney akhirnya merilis The Lion King versi live action.

Sejak trailer resminya dirilis oleh akun YouTube Walt Disney Studios pada Kamis (22/11/2018) lalu, hingga kini teaser trailer The Lion King sudah ditonton sebanyak 46 juta kali penayangan.

Bertabur bintang, The Lion King live action ini menampilkan banyak aktor dan selebriti papan atas sebagai pengisi suara.

Baca Juga : Sibuk dengan Pekerjaan, Cathy Sharon Janji Ajak Anak ke Disneyland

Sebut saja Chiwetel Ejiofor sebagai Scar, Beyonce sebagai Nala, Seth Rogen sebagai Pumbaa, dan Donald Glover alias Childish Gambino sebagai Simba.

Sementara itu, ada satu wajah lama yang juga akan menghiasi film Disney The Lion King ini.

Ya, James Earl Jones akan kembali menyuarakan karakter ayah Simba, Mufasa, di film ini.

Baca Juga : Rayakan Hari Jadi Pernikahan, Sandra Dewi Kenang Wedding Party Mewahnya di Disneyland

Pada versi The Lion King 1994, James Earl Jones juga menyuarakan karakter Mufasa.

Film Disney The Lion King berkisah tentang sebuah kerajaan di sabana Afrika bernama Pride Land yang dipimpin oleh Mufasa, seekor singa yang berwibawa.

Takhta Mufasa ini nantinya akan diteruskan oleh sang Anak, Simba.

Baca Juga : Serunya Yasmine Wildblood Rayakan Ulang Tahun Sang Anak di Disneyland Hongkong

Namun ternyata, adik Mufasa yang licik dan bengis bernama Scar ikut mengincar takhta sebagai penguasa Pride Land.

Ia kemudian membuat skenario pembunuhan Mufasa yang berjalan sukses, dan memaksa agar Simba melarikan diri jauh ke dalam hutan, sehingga Scar pun bebas bertakhta sebagai raja.

Sarat akan nilai-nilai perjuangan dan kejujuran, bagaimana bisa The Lion King menyimpan 5 fakta gelap berikut?

Baca Juga : Dari Koki Hingga Ilmuwan, Inilah Pekerjaan Princess Disney Jika Mereka Adalah Wanita Karier

1. Dirancang berakhir tragis

Kalau di akhir film The Lion King kita disuguhkan dengan awal kejayaan Simba sebagai raja di Pride Land, ternyata itu bukanlah ending cerita The Lion King pada awalnya.

Seperti yang pernah dikutip Grid.ID dari pemberitaan laman Reader's Digest sebelumnya, pada awalnya tak ada akhir bahagia untuk film The Lion King.

Ternyata sebelumnya Disney sudah menyiapkan akhir cerita yang lebih mengerikan dan tragis.

Baca Juga : Film Kartun Disney Lilo and Stitch Akan Dibuat Versi Live Action

Tujuannya, agar plot film The Lion King kelihatan berbeda dari film-film Disney sebelumnya.

Tidak ada kemenangan Simba, dan tidak ada adegan Scar diterkam sekawanan hyena yang muak menjadi pesuruhnya.

Ending alternatif The Lion King justru menunjukkan keberhasilan Scar mempertahankan kekuasaannya di Pride Land.

Baca Juga : Pangeran Harry Ternyata Memiliki Film Disney Favorit yang Sama dengan Keponakannya!

Simba berhasil dikalahkan, dan jatuh dari Pride Rock ke dalam bara api di bawahnya.

Kemenangan Scar juga hanya berlangsung singkat, karena api menjalar ke Pride Rock dan akhirnya ikut menelan Scar bulat-bulat.

2. Didasarkan pada pementasan Hamlet karya William Shakespeare yang berujung tragis

Baca Juga : Kolaborasi dengan Disney, Cinta Laura Akan Jadi Super Hero

Masih ada hubungannya dengan fakta nomor 1 tadi, tujuan dibuatnya ending tragis The Lion King tersebut adalah karena pihak Disney ingin agar film tersebut didasarkan dari pementasan berjudul Hamlet karya William Shakespeare.

Dalam pementasan bergenre tragedi ini, tokoh Hamlet, Gertrude, Laertes, dan Claudius sama-sama meninggal dalam keadaan tragis.

Kebanyakan terbunuh akibat diracun satu sama lain.

Baca Juga : Disney Resmi Mengakuisisi Fox, X-Men Akan Diambil Alih Marvel

Namun pihak Disney segera mengganti ending mengerikan The Lion King ini karena mengingat film tersebut dipasarkan untuk keluarga.

3. Satu-satunya film Disney yang menampilkan adegan pembunuhan

Percaya tak percaya, The Lion King adalah satu-satunya film Disney yang menampilkan adegan pembunuhan secara gamblang.

Baca Juga : Terinspirasi Tokoh Dongeng Klasik, Colourpop Rilis Disney Designer Collection

Adegan pembunuhan yang dimaksud adalah saat Scar menjebak Mufasa menggunakan Simba sebagai pancingnya.

Scar mengatakan kepada Mufasa jika Simba terjebak di sebuah sungai kering dan akan terbunuh karena sekawanan wildebeest sedang melaju ke arahnya.

Kawanan wildebeest ini memang secara sengaja digiring oleh hyena suruhan Scar untuk mengarah ke sungai kering.

Baca Juga : Jelang Piala Oscar 2019, Walt Disney Incar Kemenangan Lewat Film Black Panther

Scar pun melapor kepada Mufasa bahwa Simba dalam bahaya besar dan mengajaknya untuk menyelamatkan sang Putra.

Saat Mufasa akhirnya berhasil menyelamatkan Simba dan berusaha memanjat tebing, Scar langsung menghadang dan mendorong Mufasa hingga akhirnya ia jatuh dari ketinggian dan mati.

4. Terinspirasi dari pasukan Nazi

Baca Juga : Brand Kosmetik Ini Rilis Masker Bertema Tokoh-tokoh Antagonis Disney

Melansir dari laman Factinate, ternyata ada satu adegan dalam film The Lion King yang terinspirasi dari pasukan Nazi.

Adegan tersebut adalah saat Scar mengumpulkan pasukan hyena dan mereka melakukan baris-berbaris.

Adegan ini terinspirasi dari saat pasukan Nazi berbaris dan menghormati pemimpin mereka, Adolf Hitler.

Baca Juga : Tokoh Pangeran di Kartun Disney yang Cocok dengan Member BTS, Bias Kalian Jadi Siapa?

5. Dianggap terlalu sedih untuk film anak-anak

Laman Factinate menyebut bahwa The Lion King sebenarnya terlalu sedih jika dimasukkan dalam kategori film anak-anak, atau film keluarga.

Selain adegan Scar membunuh Mufasa, adegan Scar dihabisi oleh sekawan hyena juga cukup mengerikn walaupun hanya ditampilkan secara singkat.

Baca Juga : Marvel Bujuk Disney untuk Membatalkan Pemecatan James Gunn

Lalu saat Simba memutuskan untuk melarikan diri jauh dari Pride Land, juga dianggap sebagai bentuk pengasingan diri untuk anak dibawah umur.

Meskipun begitu, nampaknya kekejaman-kekejaman yang dipertontonkan oleh The Lion King ini tertutupi dengan plot cerita yang menyentuh dan justru jadi memori manis bagi para penggemarnya.

Meski bertabur beberapa fakta yang gelap dan mengerikan, namun film Disney The Lion King live action digadang-gadang sebagai salah satu film yang paling ditunggu-tunggu di 2019 mendatang.

Baca Juga : Mirip Princess Disney, Intip Gaya Kasual Gigi Hadid dengan Crop Top yang Eye Catching!

Apakah kamu termasuk yang tak sabar menunggu penayangan film Disney The Lion King?

(*)