Find Us On Social Media :

Alamak! Makin ke Sini Perut Kamu Makin Buncit Bergelambir? Pasti Ini Penyebabnya

By Ridho Nugroho, Sabtu, 15 April 2017 | 01:07 WIB

kelebihan hormon kortisol dapat menyebabkan beberapa masalah yang disebut sindrom Cushing serta efek perut yang berlemak dan bergelambir.

Grid.ID - Jika kamu berolahraga teratur dan makan secara sehat tapi tetap gagal untuk menurunkan berat badan, mungkin penyebabnya adalah hormon yang kita hasilkan bernama kortisol.

Hormon itu sangat penting karena hormon itu yang membuat kita bereaksi jika ada bahaya.

Tetapi, kelebihan hormon kortisol dapat menyebabkan beberapa masalah yang disebut sindrom Cushing.

(BACA JUGA: Stres Akibat Kelamaan Main Media Sosial? Simak 3 Tips Ini Agar Lebih Bahagia)

Cara yang paling umum agar tubuh terus-menerus memproduksi hormon kortisol adalah jika kamu sedang stres, karena itu kortisol juga sering disebut hormon stres.

Seperti yang dikutip Grid.ID dari The Brightside soal penyebab perut semakin buncit dan berlemak.

Jika tubuh memproduksi hormon kortisol yang banyak akan menyebabkan metabolisme terganggu, dan akan menghasilkan lemak di bagian perut.

(BACA JUGA: Mau Berat Badan Turun Drastis? Yuk, Konsumsi Minuman Ini Saat Perut Kosong)

Gejala jika kortisol sedang tinggi: •    Perubahan suasana hati: emosi, panik, depresi •    Selalu lelah bahkan waktu kamu tidak melakukan apa-apa •    Sakit kepala •    Jantung berdebar dan/atau hipertensi •    Tidak nafsu atau kelebihan nafsu makan, dan berat badan yang bertambah tanpa alasan yang jelas •    Masalah pencernaan •    Sering buang air kecil, konstipasi, atau diare •    Masalah tidur •    Kehilangan ingatan atau sering lupa •    Pertahanan tubuh menurun •    Rambut pada wajah dan keriput •    Wajah bengkak, lemak pada leher

(BACA JUGA: 3 Makanan Ini Dapat Membuat Perut Kamu Buncit, Kalau Sudah Terlanjur Tertelan?)

Bagaimana cara menguranginya? 1. Hindari makanan ini! •    Kafein, alkohol, makanan dengan kandungan gula tinggi, pemanis, dan kalium yang berlebih.

2. Makanan yang bagus untuk dikonsumsi •    Makanan yang tinggi phosphatidylserine seperti mackerel, herring, belut, dan protein berkualitas. •    Makanan yang tinggi fenilalanin seperti ayam, telur, nasi merah, brokoli, labu, selada air, and artichoke. •    Makanan yang tinggi tryptophan seperti nasi merah, kedelai, minyak sayur, daging, telur, susu •    Makanan yang tinggi vitamin B5: kurma, almond, susu, salmon, gandum, and oatmeal. •    Lainnya: kacang-kacangan, biji-bijian, dan biji bunga matahari.