Find Us On Social Media :

Sedang Proses Operasi, Pasien di Tiongkok Diminta Turun dan Bayar Tagihan Rumah Sakit

By Andika Thaselia, Jumat, 7 Desember 2018 | 12:50 WIB

Ilustrasi ruang operasi : Seorang pasien di Tiongkok yang tengah dibedah diminta turun untuk membayar tagihan rumah sakit di loket administrasi.

Grid.ID - Seorang pasien di Tiongkok mengalami tindakan tak menyenangkan saat sedang dioperasi.

Pasien di Tiongkok tersebut diminta turun dari meja operasi dalam kondisi perut terbedah.

Alasannya, pasien di Tiongkok tersebut diminta untuk bayar tagihan rumah sakit yang belum dilunasi.

Baca Juga : Jadi Buronan, Penjahat Tercantik di Tiongkok Akhirnya Serahkan Diri ke Polisi

Seperti yang diberitakan oleh South China Morning Post pada Kamis (6/12/2018), kejadian ini terjadi di Modern Men's Hospital di Lanzhou, Tiongkok.

Kejadian tersebut menimpa seorang turis dari provinsi Yunnan bernama Yao.

Dalam kondisi perut terbedah, Yao diminta turun untuk melunasi biaya operasi sebesar 15.300 Yuan.

Baca Juga : Kisah Qingchen Jingjing, Dijuluki Penjahat Tercantik yang Kini Diburu Polisi Tiongkok

Atau jika dirupiahkan, tagihan rumah sakit yang harus dibayar oleh Yao ini senilah Rp 32,2 juta.

Alasan tim bedah meminta Yao turun dan melunasi biaya operasi tersebut agar operasinya segera diselesaikan.

Dalam pengaruh anestesi, Yao diminta oleh dokter bedah yang menanganinya untuk turun ke lantai bawah dan membayar biaya yang disebutkan di bagian administrasi.

Baca Juga : Kisah Malang Ayah dan Anak yang Tewas Setelah Terjebak Baku Tembak dengan Teroris di Konsulat Tiongkok

Kejadian berawal pada 25 Oktober 2018 lalu.

Yao yang berasal dari Yunnan ini berkonsultasi ke rumah sakit Modern Men's Hospital di Lanzhou, provinsi Gansu, Tiongkok pada waktu itu.

Sebelum penanganan operasi, Yao sudah membayar uang muka senilai 538 Yuan.

Baca Juga : Beda Dari Indonesia, di Tiongkok iPhone Hanya Dipakai Orang Miskin, Sedang Orang Kayanya Pilih Pakai Ponsel Berikut

Cukup murah, karena jika dirupiahkan angkanya hanya mencapai Rp 1,1 juta.

Dokter menghentikan tindakan pembedahan kepada Yao di tengah jalannya operasi dan menuntut biaya lebih.

Alasannya, dokter mengaku bahwa ternyata kondisi organ tubuh Yao lebih parah daripada perkiraan dan membutuhkan penanganan lebih.

Baca Juga : Ajak Geger Tiongkok, AS Terbangkan Dua Pembom Nuklirnya di Atas Laut China Selatan

Kelenjar limfa Yao disebut meradang dan ada saraf yang terbuka jadi perlu diperbaiki.

Dokter mengatakan, jika ini tak dilakukan maka Yao akan menghadapi banyak masalah ke depannya.

Merasa takut dan sedang dalam kondisi setengah sadar akibat obat bius, Yao akhirnya menyetujui perintah dokter.

Baca Juga : Demi Video Game, Gadis Asal Tiongkok Ini Habiskan Uang Senilai Rp 227 Juta Milik Ibunya

Luka-luka operasinya diperban, kemudian ia dibawa ke lantai bawah untuk membayar biaya operasi.

Yao kaget ketika mengetahui biaya tambahan yang harus dibayarnya, seperti yang sudah disebut tadi, sebanyak 15.300 Yuan.

Padahal, biaya standar untuk operasi tersebut harusnya hanya berkisar antara 1.000 sampai 2.000 Yuan saja.

Baca Juga : Keren! Tio Pakusadewo dan Donny Damara Akan Bermain Film Produksi Tiongkok

Tak terima dengan perlakuan ini, Yao kemudian menyampaikan keluhannya kepada pihak berwenang.

Lewat mediasi dengan Biro Kesehatan dan pemerintah distrik, akhirnya Yao berhasil mendapatkan ganti rugi.

Modern Men's Hospital akhirnya memberikan biaya kompensasi senila 41.450 Yuan.

Baca Juga : Hampir 3 Bulan Berada di Tengah Jalan, Anjing Setia di Tiongkok Menanti Pemiliknya yang Telah Meninggal Akibat Kecelakaan

Jika dirupiahkan, jumlahnya mencapai Rp 87,4 juta.

Uang itu menjadi kompensasi atas insiden tak mengenakkan yang dialaminya pada saat operasi.

Kecurangan medis memang selama ini kerap terjadi di Tiongkok.

Baca Juga : Mirip Manusia Asli, Sebuah Robot Pembaca Berita yang akan Bekerja Seharian Penuh Telah Muncul di Tiongkok

Kecurangan medis ini biasangan menimpa para pasien yang melakukan operasi di rumah sakit swasta.

Pasien di Tiongkok yang harusnya membayar biaya perawatan ringan 'diperas' dan diharuskan membayar mahal. (*)