Find Us On Social Media :

Tengkoraknya Hancur Saat Selamatkan Ibunya dari Pemerkosa, Bocah Rusia Ini Meninggal Setelah 19 Bulan Dirawat di Rumah Sakit

By Agil Hari Santoso, Jumat, 7 Desember 2018 | 15:19 WIB

Bocah Rusia meninggal dunia karena tengkoraknya hancur saat selamatkan ibunya dari pemerkosa

Laporan Wartawan Grid.ID, Agil Hari Santoso

Grid.ID - Seorang bocah Rusia meninggal dunia seteleh terbaring di rumah sakit selama 19 bulan karena selamatkan ibunya dari pemerkosa.

Bocah Rusia bernama Vanya Krapivin, yang saat itu masih berusia 15 tahun, berani selamatkan ibunya dari serangan pemerkosa.

Kisah heroik Vanya si bocah Rusia yang menyelamatkan ibunya dari pemerkosa terjadi saat Vanya baru saja pulang dari sekolahnya.

Baca Juga : Fitri Tropica Temukan Kembali Handphone Setelah Hilang 6 Bulan Di Rusia

Mengutip dari Mirror.co.uk, kejadian mengerikan itu disaksikan Vanya ketika ia sampai di apartemennya di kota Severodvinsk, barat laut Rusia.

Saat Vanya memasuki kawasan apartemennya, ia mendapati ibunya, Natalia Krapivina (43) sudah berlumuran darah.

Pelaku yang merupakan tetangganya sendiri, Roman Pronin, mengancam ibu Vanya yang telah berlumuran darah, dengan menggunakan pisau.

Baca Juga : Baru Berusia 7 Tahun, Ryan Toysreview Dinobatkan Sebagai Youtuber Terkaya dengan Pendapatan Rp 316 Miliar

Sontak, Vanya mengambil sebuah dumbbell (barbel pendek) seberat 3 kg dan langsung memukul sang pelaku.

Sayang, aksi Vanya untuk menyelamatkan ibunya berakhir buruk. 

Dumbbell yang digunakan Vanya untuk menyerang, berhasil direbut oleh pelaku.

Baca Juga : Pelaku Pemerkosa 70 Anak di Thailand Ternyata Mengidap HIV, Bagaimana Nasib para Korban?

Roman si pelaku langsung memukul kepala Vanya dengan dumbbell.

Akibat serangan tersebut, Vanya harus terbaring koma di rumah sakit selama 9 bulan, sedangkan sang ibu harus dirawat karena menderita 27 luka tusukan.

Keberanian Vanya melawan sang pelaku berhasil menyelamatkan nyawa sang ibu. 

Baca Juga : Jadi Korban Pemerkosaan Sampai Hamil, Siswi Ini Ditolak Sekolah Karena Dianggap Akan Merusak Suasana

Tak seperti Vanya, sang ibu, Natalia Krapivina yang hanya menderita luka tusuk, diperbolehkan keluar dari rumah sakit beberapa bulan setelah dirawat.

Mengutip dari MIrror.co.uk, ibu Vanya diketahui hanya menjenguk anaknya hanya dua kali saja.

Roman Pronin sang pelaku, kini dipenjara dengan tuntutan dua percobaan pembunuhan.

Setelah Vanya meninggal dunia pada Selasa (4/12/2018) kemarin, hukuman Roman Pronin akan ditambah dengan tuntutan pembunuhan.

Baca Juga : Dilaporkan Atas Tuduhan Pemerkosaan, Cristiano Ronaldo Angkat Bicara

Otak Vanya Rusak dan Tengkorak Kepalanya Hancur

Vanya didiagnosa menderita kerusakan otak yang serius, serta tulang tengkorak kepalanya hancur.

Tim dokter yang menangani Vanya terpaksa mengeluarkan beberapa bagian otaknya.

Seorang presenter TV terkenal di Rusia, Andrey Malakhov, mengumpulkan donasi dari masyarakat Rusia, untuk biaya pengobatan Vanya.

Setelah dirawat satu tahun oleh dokter ternama Rusia, Leonid Roshal, Vanya sempat menunjukkan tanda-tanda pemulihan.

Baca Juga : Terus Mendampingi, Hotman Paris Hutapea Tenangkan Korban Pemerkosaan

Pada pertengahan 2018, ia mulai bisa mengonsumsi makanan lunak dan dapat mengenali perawat-perawat rumah sakit.

Bahkan, Vanya sempat akan diterbangkan ke Spanyol untuk mendapatkan perawatan khusus karena telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan.

Namun sayang, virus flu menyerang Vanya pada bulan Oktober.

Baca Juga : Kisah Eko, Pria di Belitung yang Menikahi Tukang Urut Langganannya yang Berusia 56 Tahun

Walau telah diberikan perawatan intensif, Vanya harus memejamkan mata untuk yang terakhir kalinya pada Selasa (4/12/2018) kemarin.

Sang ibu, Natalia Krapivina, kini tengah dikritisi publik Rusia karena dianggap tidak pernah ada di sisi Vanya.

Natalia pun meminta maaf karena jarang mengunjungi anaknya yang kini meninggal dunia.

"Aku mohon agar dimaafkan (karena tak pernah mengunjungi Vanya lebih sering)," ujar Natalia seperti dikutip Grid.ID dari Mirror.co.uk. (*)