Find Us On Social Media :

Kisah Pilu Kakek Djito di Tulungagung, Tinggal dalam Gua Sebatang Kara Pasca Anaknya Meninggal Dunia

By Novita Desy Prasetyowati, Selasa, 11 Desember 2018 | 18:59 WIB

Ilustrasi kakek tua yang tinggal di dalam gua Tulung Agung. Kisah Pilu Kakek Djito di Tulungagung, Tinggal dalam Gua Sebatang Kara Pasca Anaknya Meninggal Dunia

Baca Juga : Jalanan Terbelah Dua, Berikut 4 Potret Penampakan Jembatan Kalu Usai Diterjang Banjir Luapan Air Terjun Lembah Lanai

Ia bisa sampai di Tulungagung karena awalnya hendak tinggal bersama saudaranya yang ada di sana sepeninggal anak perempuannya.

Kakek Djito awalnya tinggal di Lumajang bersama anak perempuan dan menantunya.

Namun, saat sang anak meninggal dunia, kakek Djito merasa tidak enak tinggal bersama sang menantu.

Baca Juga : Podomoro Park, Hunian Masa Kini Dalam Keasrian Kawasan Resort

Oleh karena itu, sang kakek memilih untuk pergi ke Tulungagung dan tinggal bersama saudaranya.

Niatnya, kakek Djito juga ingin berobat karena sakit lambung dan gangguan liver.

Sempat tinggal bersama saudaranya, ternyata kakek Djito merasa tidak cocok tinggal dengan saudaranya.

Baca Juga : Video Detik-detik Meluapnya Air Terjun Lembah Anai ke Badan Jalan: Satu Motor Nyaris Terguling dan Ambruk Terbawa Arus

Kemudian kakek yang hampir berusia satu abad ini memilih mendiami gua sebatang kara.

Kisah pilu kakek Djito kemudian mencuri perhatian warga di sekitar gua.

Para warga yang merasa iba turut mendatangi gua yang berbentuk semacam punedn tersebut untuk memberi kakek Djito makan.