Find Us On Social Media :

Bulu Kewanitaan Penyebab Aktivitas Seksual Menjadi Tidak Nyaman, Inilah 6 Mitos Bulu Kewanitaan yang Menyesatkan

By Alfa Pratama, Sabtu, 22 April 2017 | 04:36 WIB

Oleskan pelembab yang bebas dari pewarna atau wewangian agar terhindar dari iritasi setelah melakukan waxing bulu kemaluan

Grid.ID - Beberapa wanita senang mencukur rambut di area vagina secara rutin agar merasa lebih bersih.

Ada juga yang melakukannya demi penampilan, terutama mereka yang suka berenang menggunakan pakaian model bikini.

Apa pun alasan di baliknya, tetap ada aturan yang sebaiknya Anda patuhi ketika mencukur supaya kulit tidak luka dan hasilnya bersih maksimal.

Ada yang mengatakan bahwa tidak baik jika memangkas seluruh bulu wanita.

Baik atau tidak baiknya mencukur bulu kewanitaan ternyata itu adalah salah satu mitos yang beredar.

Tak semuanya benar, ada beberapa yang ternyata cuma mitos saja dan tak perlu kamu percaya.

Sebelum kamu percaya pada hal yang salah, perhatikan 6 mitos tentang bulu kewanitaan ini.

1. Bulu kewanitaan melindungi dari STD

Banyak yang mempercayai bahwa bulu kewanitaan bisa melindungi wanita dari risiko terkena sexually transmitted disease (STD) atau penyakit seksual menular.

Padahal faktanya, bulu vagina justru akan mempercepat pertumbuhan dan penyebaran bakteri penyebab STD, seperti yang dijelaskan oleh Wendy Askew, M.D., obgyn dari Institute for Women’s Health di San Antonio.

2. Bulu kewanitaan membuat aktivitas seksual menjadi tidak nyaman 

Membiarkan bulu kewanitaan tetap tumbuh alami atau memotong sebagian atau mencukurnya habis, nyamannya hubungan seksual tidak terpengaruh oleh bulu kewanitaan