Find Us On Social Media :

Pasca Teror Lempar Batu, Ruben Onsu dan Sarwendah Selalu Kaget Setiap Dengar Suara

By Veronica Sri Wahyu Wardiningsih, Jumat, 21 Desember 2018 | 21:04 WIB

Ruben Onsu dan Sarwendah jelaskan kronologi teror di rumah mereka.

Laporan wartawan Grid.ID, Veronica Sri Wahyu Wardiningsih

Grid.ID - Belum sembuh dari teror yang lama, kini keluarga presenter Ruben harus menghadapi cobaan lagi.

Ruben Onsu kembali mendapatkan ancaman baru pada tengah malam kemarin, Senin (17/12/2018).

Saat itu, Ruben Onsu menerima ancaman berupa surat yang dikirimkan melalui lemparan batu yang mengarah ke dalam rumahnya.

Baca Juga : Kimmy Jayanti Akhirnya Buka Suara Soal Isu Garneta Haruni yang Akui Punya Anak dengan Greg Nwokolo

Perlakuan dari orang yang tak dikenal tersebut membuat kaca jendela kamar Thalia Putri Onsu bolong serta retak.

Ia bahkan menerima pesan yang datang bersama batu serta bungkusan plastik.

Belum genap seminggu setelah kejadian tersebut, Ruben Onsu pun menjelaskan keadaan keluarganya pasca teror.

Melalui vlognya di kanal YouTube The Onsu Family yang dipublikasikan pada 21 Desember 2018, Ruben Onsu bahwa dirinya dan Sarwendah merasa sangat takut ketika mendengar bebunyian.

Meski terus merasa diteror, tetapi Ruben Onsu tetap bersyukur karena tidak ada korban jiwa.

"Dan memang kondisinya saya bersyukur tidak ada korban jiwa. Saya masih bersyukur sekali disitu. Tetap dari masalah harus ada sisi bersyukurnya," kata Ruben Onsu.

Namun, tak dipungkiri bahwa peristiwa yang tidak diharapkan itu menciptakan ketakutan bagi keluarga Ruben Onsu.

Ruben Onsu sendiri bisa tiba-tiba kaget ketika mendengar suara.

"Cuma yang sampai saat ini yang membuat kami sedih itu adalah akhirnya kami hidup masih mempunyai rasa ketakutan terus. Jadi kalau ada bunyi apa jadi kita kaget apa itu ya," jelasnya.

Sedangkan sang istri juga pernah merasa kaget ketika sedang membuka pintu rumah.

Baca Juga : Tahun Baru, Pasha Ungu Tak Akan Lakukan Liburan

"Jadi saya takut terus. Takut terus, takut terus. Terutama istri saya dia buka pintu aja jadi (kaget juga)," terang Ruben Onsu memberi contoh sikap sang istri.

Ruben Onsu menyadari sikap keluarganya tersebut terkesan berlebihan.

Namun, apa yang telah dialaminya merupakan kejadian nyata yang tidak dibuat-buat.

Terlebih peristiwa tersebut mengancam keselamatan keluarga kecilnya.

Untuk itu, Ruben Onsu dan keluarga membutuhkan waktu dan proses untuk menyembuhkan luka trauma tersebut.

"Itu kaya terkesan berlebihan tapi yang kami alami itu adalah nyata yang sekarang kami alami. Kami butuh waktu dan proses untuk bisa mengembalikan bisa senyaman itu tinggal di rumah ini," tutur Ruben Onsu.

Selain itu, Ruben Onsu merasa tak masalah jika telah hilang secara materi, tetapi berbeda hal jika dirinya terganggu secara psikologis.

Di penghujung tahun ini, Ruben Onsu pun mengakui bahwa tahun 2018 ini ia merasakan banyak hal yang cukup menguras tenaga, pikiran, dan perasaannya.

"Saya rasa kalau hilang materi masih bisa kita cari. Tapi kalau psikologis tu kayak lu butuh waktu untuk bisa recovery lagi," ujarnya.

"Saya menikmati tahun ini. Tahun 2018 tahun bercampur-campur banget ya, Yang," ungkap Ruben Onsu. (*)