Find Us On Social Media :

Kronologi Tsunami Banten, Kesaksian Warga : Malam Itu Ombak Sempat Menghilang dan Air Laut Surut Banget!

By Dwi Ayu Lestari, Minggu, 23 Desember 2018 | 18:10 WIB

Kronologi Tsunami Banten, Kesaksian Warga : Malam Itu Ombak Sempat Menghilang dan Air Laut Surut Banget!

Grid.ID - Tak hanya dari data BMKG, kesaksian warga juga berhasil mengungkap kronologi tsunami Banten.

Melihat dengan mata kepala sendiri, kesaksian warga ungkap bagaimana kronologi tsunami Banten.

Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, kesaksian warga setempat menceritakan kronologi tsunami Banten yang diawali dengan surutnya air laut.

Baca Juga : PLN Siapkan Tim Reaksi Cepat Guna Bantu Korban Musibah Tsunami Banten

Baca Juga : 168 Orang Meninggal dan 745 Luka-luka Akibat Tsunami Banten

Versi BMKG, erupsi anak gunung Krakatau pada Jum'at (21/12/2018) membuat pihaknya menaikkan status gunung tersebut menjadi level Waspada.

Lebih lanjut pada Sabtu (22/12/2018) BMKG mengumumkan peringatan dini adanya potensi gelombang tinggi.

Gelombang tinggi ini diperkirakan akan terjadi dari tanggal 21 hingga 25 Desember 2018 nanti.

Kemudian di hari Sabtu, anak Krakatau kembali mengalami erupsi pada pukul 21.03 WIB.

Berbeda dari BMKG yang berfokus pada kronologi yang terjadi berdasarkan dari pengamatan para ahli, warga memiliki cerita tersendiri.

Dikutip dari Kompas.com, seorang saksi bernama Kamila Aprianti (18) mengungkapkan kronologi kejadian tsunama Banten.

Ia menyebutkan pantai di belakang Hotel Marina Anyer sempat surut sekitar pukul 19.00 WIB.

Baca Juga : Unggahan Terakhir Gitaris Seventeen, Herman Sikumbang Sebelum Tsunami Banten : Tidak Akan Ada Rasa Sakit

Baca Juga : Andhika Pratama Kenang Awal Pertemuan dengan Seventeen dan Aa Jimmy yang Jadi Korban Tsunami Banten

"Ombak dari sore sudah besar, tapi pas jam 7 malam itu sempat menghilang dan air laut surut banget, saya sih belum berpikir macam-macam saat itu," cerita Kamila seperti yang dikutip pada Kompas.com (23/12/2018).

Selang 10 menit, ombak yang besar datang ke arah darat dan diikuti oleh permukaan air laut yang terus naik ke pekarangan hotel.

Menurut Kamila suasana pengunjung hotel saat itu sangat ramai, warga serta para wisatawan panik dan melarikan diri menuju arah bukit.

"Saya lihat di jalan sudah ramai sekali warga dan wisatawan lain, ada teriakan tsunami-tsunami, semua panik, jalan raya sudah tergenang air setinggi tumit saya, banyak yang berlarian dan bawa kendaraan masing-masing menuju arah bukit," kata dia.

Kamila menceritakan air laut mulai surut dari daratan sekitar pukul 24.00.

Baca Juga : Herman Seventeen Meninggal Dunia Akibat Tsunami Banten, Para Sahabat Beri Doa Serta Ceritakan Sifat Asli Sang Gitaris

Baca Juga : Istri Ifan Seventeen Dinyatakan Selamat tapi Belum Ditemukan Pasca Tsunami Banten, Mulan Jamelaa Bagikan Lokasi Terkini Dylan Sahara

Meski begitu warga belum berani kembali ke arah pantai karena khawatir terjadi gelombang susulan.

Sejauh ini korban meninggal akibat tsunami Banten berjumlah 168 dan 745 luka-luka. (*)